Banjir di Wajo Rendam Sawah Warga, Kadis Pertanian: Kami Sudah Data
WAJO, TEKAPE.co – Banjir yang merendam sejumlah wilayah di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan perlahan surut, Jumat 25 Desember 2020.
Selain merendam pemukiman warga selama sepekan, juga merendam persawahan dan perkebunan warga.
Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Wajo Muhammad Ashar mengatakan, telah mendata terdampak banjir tanaman padi, jagung dan cabai milik masyarakat.
“Kami telah mendata tanaman masyarakat yang terdampak banjir,” kata Anshar.
Tiga kecamatan paling berdampak, yakni Kecamatan Tanasitolo, Kecamatan Sabbangparu, dan Kecamatan Belawa.
Untuk usia tanaman padi masyarakat, Muhammad Ashar menyebutnya bervariasi. Ada yang baru menanam dan ada juga yang sudah mau panen.
Begitu juga dengan tanaman cabai dan jagung. Meski petani gigit jari dengan banjir yang datang kali ini, tak ada bantuan yang akan turun.
“Untuk bantuan belum ada,” tambah Muhammad Ashar.
Secara rinci, ini wilayah yang terdampak banjir di sektor pertanian. Di Desa Leppangeng, Kecamatan Belawa ada 460 ha area persawahan dengan usia padi berkisar 70-100 hari.
Di Kecamatan Sabbangparu, ada lima empat yang terdampak area persawahannya, yakni di Desa Ugi 58 ha dengan usia padi berkisar 95-100 hari, di Desa Pallimae 78 ha dengan usia padi 45-65 hari.
Desa Ujungpero 641 ha dengan usia padi 85-100 hari, dan di Desa Mallusesalo 77 ha dengan usia padi berkisar 95-100 hari.
Untuk area perkebunan jagung, di Kelurahan Walennae sekitar 158 ha, Desa Liu sekitar 67 ha, dan Desa Taddangpalie sekitar 96 ha, dan kesemuanya berada pada usia siap panen.
Di Kecamatan Tanasitolo, di Kelurahan Baru Tancung, Kelurahan Pincengpute, dan Desa Assorajang juga tamaman padi warga terdampak.
Khusus di Kelurahan Tancung, ada tiga jenis tanaman warga terdampak, yakni padi, jagung, dan cabai. (*)
Tinggalkan Balasan