Warga Bayung Yakin Gerakan Baylen Ligat Tekan Kasus Covid-19
BAYUNG LENCIR, TEKAPE.co — Upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 terus dilakukan disejumlah wilayah Indonesia termasuk di Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Provinsi Sumatra Selatan.
Camat Bayung Lencir, M Imron MSi mengatakan, di sejumlah desa di Bayung Lencir saat ini sudah menerapkan Baylen Ligat.
Gerakan ini merupakan sebuah kearifan lokal yang subur di warga sekitar untuk membantu kelangsungan hidup pasien Isolasi Mandiri (Isoman) dengan suplai makan.
“Ini gerakan warga untuk membantu warga sekitar. Sekaligus bukti kepekaan dan kepedulian sosial masyarakat Muba, khususnya Bayung Lencir terus tumbuh seiring pageblug covid19. Modal sosial ini yang kita support. Sebagai wakil pemerintah kita sarankan para kepala desa untuk memperkuat gerakan warga secara administratif. Lalu desa melakukan musyawarah desa (Musdes),” terang Imron, Jumat, (9/7/2021).
Bahkan baru-baru ini salah satu desa melakukan Musdes untuk mendukung gerakan Baylent Ligat.
Dalam Musyawarah itu disepakati beberapa poin penting yakni menyediakan tempat memasak yang dipusatkan di rumah RT setempat.
Selanjutnya disepakati secara bergiliran dalam sehari 2 kepala keluarga bertanggung jawab memasak bagi pasien isoman.
Dan Ketiga, pengantaran makanan dilakukan oleh RT , Pemdes dan nakes sekaligus mengecek kondisi kesehatan warga isoman.
“Terakhir, warga secara swadaya memberikan bahan mentah bagi yang mampu. Warga yang tak mampu berpartisipasi ikut memasak di rumah RT,” beber dia.
Sebelumnya Bupati Muba, DR H Dodi Reza Alex Noerdin telah mempopulerkan isoman care bertajuk Gerakan Muba Peduli Warga Terdekat (MUBA LiGaT) yang secara Ligat yang dalam bahasa Sekayu berarti lincah ini diyakini ampuh menopang pasien isoman.
Gerakan Ligat isoman care ini sekaligus menepis kegundahan masyarakat yang terdampak virus Covid-19 yang seolah dikucilkan dan tidak diperhatikan oleh masyarakat disekitarnya.
“Gerakan Muba Peduli Warga Terdekat (MUBA LiGaT) ini adalah treatment untuk menciptakan rasa kepedulian dan partisipasi masyarakat yang tedampak virus Covid-19. Harapannya, warga yang terdampak virus Covid-19 ini merasa tidak sendiri dalam menghadapi musibah yang dihadapi. Baik mereka yg menjalani isoman, suspect Covid-19 atau pasca perawatan di rumah sakit. Karena mereka harus menjalani isoman di rumah selama 14 hari. Tetangga sekitar bergantian mengantarkan masakan pagi siang dan malam yg diawali dengan musyawarah tingkat RT. Pemerintah , ormas dan masyarakat hadir dengan memberikan sembako ke rumah yang ditunjuk, secara swadaya memberikan makanan sesuai hasil musyawarah,” rincinya.
Menurut Kadinkes Muba dr Azmi Dariusmansyah, MARS proses pengantaran makananpun dilakukan oleh tetangga dikawal oleh pemerintah setempat, tenaga kesehatan, babinsa dan babinkamtibmas.
Menurutnya, upaya ini sinergi dengan gerakan Kapolda Sumsel ‘serbu kampung Covid’.
Azmi menyebutkan, Bayung Lencir selama ini sudah melakukan upaya ini. Dirinya mendorong agar kepekaan sosial yang tumbuh mandiri di masyarakat dibuat masif serta dalam bentuk program atau gerakan.
“Seluruh stakeholder mendukung. Alhamdulillah dalam waktu 1 minggu Kecamatan Bayung Lencir mampu mensikapi, status zona kuning ini diharapkan membaik hingga hijau. Untuk Bayung Lencir dan semua wilayah lain,” kata Azmi.
Pantauan di Suka Jaya, Jumat siang tampak Camat Bayung Lencir dan Forkopimcam mengawal giat Ligat Isoman Care yang menjalani isolasi mandiri di rumah.
“Pada Baylen Ligat ini kami membantu meringankan beban warga yang menjalani isolasi mandiri, mendukung kepedulian dan partisipasi masyarakat terhadap warga yang menjalani isolasi mandiri. Sebagai pamong, kami terus mendorong swadaya masyarakat, sekaligus menyediakan bantuan pemerintah dan pihak lain. Masyarakat kita terbukti kuat, peduli dan mau terlibat. Mereka mulai sadar tidak menjauhi dan mengucilkan warga yang terdampak Covid-19. Ini yang selalu kita dorong bersama,” terang Imron. (*)
Tinggalkan Balasan