Tekape.co

Jendela Informasi Kita

PGSD UNCP Gelar Kuliah Budaya di Istana Kedatuan Luwu

255 mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Cokroaminoto Palopo (UNCP) mengikuti kuliah budaya yang diadakan di Istana Kedatuan Luwu, Minggu 20 November 2022. (Humas UNCP)

PALOPO, TEKAPE.co – Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Cokroaminoto Palopo (UNCP) mengadakan kuliah budaya dengan mengusung tema “Nilai-Nilai sejarah dan Budaya Tana Luwu sebagai Wujud kearifan Lokal” di Istana Kedatuan Luwu.

Kuliah budaya yang diadakan pada Minggu 20 November 2022 dihadiri mahasiswa PGSD UNCP semester 3 sebanyak 255 Mahasiswa.

Ketua Prodi PGSD UNCP Iin Dwi Aristy Putri, S.K.M., M.Kes, sangat mengapresiasi kegiatan ini.

“Kegiatan ini sangat baik dan akan terus diwujudkan untuk menyiapkan guru SD yang siap berkiprah dalam realisasi kurikulum dengan tetap merawat kebudayaan lokal. Kami sangat berterimakasih kepada pihak istana Luwu atas perkenan dalam membuka ruang belajar bagi mahasiswa kami, semoga ini terus berkelanjutan,” katanya.

Kuliah Budaya ini didampingi oleh Dosen Pengampu mata kuliah Pengetahuan Budaya Bugis, Andi Kilawati, M.Pd.

Pembicara kuliah budaya ini, adalah ibu Andi Nila Ferawati sebagai pihak istana kedatuan luwu yang menerima dan memberikan pencerahan terkait sejarah Tana dan budaya Luwu.

Andi Nilai Ferawati mengawali Kuliah dengan ‘massure’ sebuah penggalan episode ‘mula tau’ dalam kitab Lagaligo.

Suasana berlangsung dengan penuh khidmat. Dilanjutkan dengan penjelasan tekait sejarah pusat kerajaan Luwu, Dewan adat kedatuan luwu, makna kebudayaan bendawi yang dapat dilihat di Salassa, 12 anak suku dan 9 bahasa yang di Tana Luwu, pangadereng dalam stratifikasi bahasa yang baik untuk digunakan, serta nilai-nilai pappaseng sebagai pola didik yang mesti dirawat mulai dari tataran keluarga hingga perguruan tinggi.

Mahasiswa antusias bertanya setelah pemaparan materi, banyak yang bertanya perihal sejarah Tana Luwu pada zaman mitologi, simbol, warna dalam rumah adat, susunan ade seppulo dua, dan stratak dalam memnghadapi modernitas namun tetap mempertahankan jati diri lokal.

Dosen Pendamping kuliah budaya Andi Kilawati mengatakan, sejarah dan budaya tanah Luwu adalah mata air kearifan lokal yang lahir dari local genius para pendahulu. Kegiatan ini memperkuat sumangeq dalam giat budaya secara berkelanjutan.

Kuliah budaya ini merupakan gerakan memperkuat nilai-nilai luhur lokalitas sesuai dimensi bekerbhinekaan global pada profil pelajar pancasila.

PGSD UNCP tetap mengarahkan mahasiswa untuk memperkuat identitas lokal namun tetap terbuka dalam berkomunikasi interkulutral dengan budaya yang berbeda dengan budaya lokalnya. Sehingga akan tercipta nasionalisme dan toleransi akan kemajemukan budaya Indonesia, namun setiap kedaerahan tetap menjaga jati diri lokalnya. (rls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini