‘Dipungut’ Rp500 Jutaan, Tana Luwu Expo Resmi Dibuka Wakil Ketua PKK Sulsel
PALOPO, TEKAPE.co – Event pemeran, Tana Luwu Expo 2019, yang digelar dalam rangka memeriahkan Peringatan Hari Jadi Luwu (HJL) ke-751 dan Hari Perlawanan Rakyat Luwu (HPRL) ke-73 tahun 2019, di Lapangan Pancasila, Kota Palopo, resmi dibuka, Minggu 20 Januari 2019.
Pembukaan itu rencananya dibuka Gubernur Sulsel Prof Nurdin Abdullah, yang kemudian terakhir dijadwalkan Ketua TP PKK Provinsi Sulsel Hj Liestiaty F Nurdin, namun yang datang hanya dihadiri Wakil Ketua PKK Sulsel, Hajrah Arsyad.
Open ceremony itu dihadiri Walikota Palopo HM Judas Amir, Ketua DPRD Palopo Harisal A Latief, Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani, Wakil Walikota Palopo Rahmat Masri Bandaso, Forkopimda Kota Palopo, Rektor IAIN Palopo Dr Abdul Pirol, serta pejabat yang ada di wilayah Luwu Raya.
BACA JUGA:
Stand Tana Luwu Expo Disewakan Rp10 Juta Bagi SKPD dan BUMN, Rp25 Juta Bagi Pemkab
Wali Kota Palopo, HM Judas Amir, dalam sambutannya, mengatakan, pameran ini untuk memperlihatkan apa yang telah dilakukan pemerintah yang ada di Tana Luwu ini.
“Untuk stand SKPD lingkup Pemkot Palopo, menampilkan pembangunan di Palopo,” ujarnya.
Sementara untuk isi stand itu, instansi harus membayar Rp10 juta per stand untuk SKPD dan BUMN. Sementara untuk instansi dan Pemkab di luar Kota Palopo, harus bayar Rp25 juta untuk satu booth, yang akan digunakan selama lima hari itu.
BACA JUGA:
Wapres di Makassar, IPMIL Raya Teriakkan Pemekaran Provinsi Tana Luwu
Ada 50 lebih stand dari 65 booth, diisi instansi lingkup Pemkot Palopo, BUMN, perusahaan swasta, dan Pemkab di Luwu Raya. Dengan demikian, jika dirata-ratakan saja Rp10 juta, maka sedikitnya Rp500 juta dipungut dalam acara itu.
Terpisah, event organizer, PT Debindo, sebagai pelaksana Luwu Expo 2019, Dodi, mengatakan sewa stand yang mencapai Rp10 juta diberlakukan untuk instansi yang berada dari dalam Kota Palopo.
Sementara tarif Rp25 juta diberlakukan kepada Pemerintahan atau instansi yang berada di luar Kota Palopo.
BACA JUGA:
10 Jam tak Ditangani Dokter, Dirut RSUD Sebut Sudah Diterapi Sejak Tiba
“Sewanya itu termasuk tenda, fasilitas, penerangan, serta biaya publikasi,” katanya. (usman)
Tinggalkan Balasan