Ternyata, Pecinta Alam yang Ditemukan Tewas di Luwu Utara Diduga Karena Dikejar Polisi
MAPPEDECENG, TEKAPE.co – Anggota pecinta alam, Korspala Luwu Utara, Ahmad Dandi (19) yang ditemukan tewas mengambang, di Bendung Baliase, Kabupaten Luwu Utara, Sulsel, Senin 14 Januari 2019, sore, ternyata diduga karena dikejar polisi.
Warga Mappedeceng Kabupaten Luwu Utara itu nekat terjun ke bendungan saat dikejar polisi, Sabtu malam lalu, 12 Januari 2019.
Ia kemudian ditemukan setelah dua hari dilakukan pencarian oleh keluarga korban, tanpa bantuan pemerintah dan kepolisian, Senin 14 Januari 2019.
Proses evakuasi sempat ricuh. Itu setelah salah satu diduga oknum brimob mengeluarkan senjata saat jenazah korban di RSUD Andi Djemma Masamba.
Melihat ulah oknum aparat itu, keluarga korban yang tak kuasa menahan duka, langsung mengejar dan nyaris menghakimi oknum tersebut. Beruntung, emosi warga cepat redah setelah diredam warga lainnya.
Saat korban tiba di rumah duka, tampak puluhan orang menangis histeris. Warga dan keluarga tampak sangat terpukul dengan kematian korban.
BACA JUGA:
Sempat Dikabarkan Menghilang, Pecinta Alam Ditemukan Tewas Mengambang di Bendung Baliase
Kakak korban, Irmawati, Senin 14 Januari 2018, di kediamannya, menyesalkan sikap kepolisian. Sebab pihak kepolisian Polres Luwu Utara seakan-akan tak mau bertanggung jawab atas insiden yang dialami DPO-nya tersebut.
Polisi bahkan hanya memastikan jika korban yang menjadi target oprasinya melompat ke dalam sungai, bahkan polisi menduga jika korban tewas.
Usia menyampaikan informasi tersebut ke pihak keluarga, para anggota polisi pun langsung meninggalkan korbannya.
Bahkan, saat proses pencarian mulai dilakukan oleh warga dan keluarga, petugas dari BPBD juga bahkan tak terlibat dalam pencarian dan evakuasi, dengan alasan belum mendapat persetujuan polisi.
“Kami sangat menyayangkan sikap kepolisian yang seakan-akan tak punya niat baik membantu pencarian,” ujar Irmawati.
TONTON Video Nyaris Bentrok dan Pengakuan Keluarga Korban Tewas Terjun di Bendung Baliase
Diketahui, korban menjadi DPO pihak kepolisian setelah terlibat kasus perkelahian antara kampung di daerah itu.
Hingga kini, pihak kepolisian Polres Luwu Utara belum memberikan keterangan terkait kasus yang dialami DPO-nya yang tewas saat akan disergap. (rin)
Tinggalkan Balasan