Pasca Penyerangan OTK, Aktivitas Perkuliahan di Unanda Palopo Diliburkan
PALOPO, TEKAPE.co – Rektor Universitas Andi Djemma (Unanda) Palopo Ir Annas Boceng, menerbitkan surat edaran nomor: 465/UM.18/023/VII/2022.
Ada tiga poin dalam surat edaran tersebut, pertama libur tanggal 22 Juli 2022, aktif kembali bekerja 25 Juli 2022.
Kedua, pendaftaran wisuda diperpanjang hingga 22 Juli 2022 pukul 24.00 Wita, apabila lewat dari waktu yang telah ditentukan maka tidak dapat lagi mengikuti wisuda XXI.
Ketiga, wajib daftar online di wisuda.unanda.ac.id dan mengumpulkan berkas di fakultas masing-masing.
Surat edaran itu diterbitkan pasca penyerangan sejumlah orang tidak dikenal (OTK) ke Kampus Unanda yang berada di Jalan Tandipau, Kota Palopo pada Jumat 22 Juli 2022 siang.
Tekape.co pun mencoba menyambangi Kampus II Fakultas Teknik yang letaknya berada tak jauh dari Rumah Jabatan Wali Kota Palopo tersebut.
Amatan Tekape.co, sekira pukul 15.00 Wita, kondisi di kampus ini sangatlah kosong dan lengang. Bayangan mahasiswa-mahasiswi di kampus pun sirna.
Tak hanya di Kampus Unanda, penyerangan juga dilakukan di sekretariat mahasiswa dan Asrama Himpunan Mahasiswa Luwu Utara (Hikmah Lutra).
Petugas kepolisian yang berada di lokasi kejadian tidak berdaya menghalau massa yang diduga dari pengantar jenazah Abdul Azis, satpam yang meninggal dunia tertimpa pagar besi.
Massa yang datang terus melempari kampus dengan batu, kaca jendela ruang kelas pecah dan pagar rusak.
Tak berselang kemudian, massa mendatangi Mapolres Palopo dan mencari sejumlah mahasiswa yang sebelumnya diamankan polisi saat unjuk rasa yang menelan korban nyawa di Kejari Palopo, Kamis 21 Juli 2022 siang kemarin.
Di depan Mapolres Palopo, keluarga korban berteriak menuntut agar dapat diperlihatkan para mahasiswa yang telah diamankan.
Kasat Reskrim Polres Palopo AKP Andi Aris Abubakar saat menemui kelurga korban mengatakan, agar kasus tersebut diserahkan ke pihak kepolisian.
“Kami minta kepada kelurga agar bersabar. Serahkan kepada kami untuk menyelesaikannya,” kata Andi Aris.
Sementara, Kapolres Palopo, AKBP Muh Yusuf Usman mengaku sudah menangani kasus ini.
“Kita sudah berkoordinasi dengan rektor agar sementara waktu tidak ada aktivitas apapun di kampus dan alhamdulillah hari ini tidak ada kuliah,” kata Yusuf.
Sementara terkait meninggalnya Satpam Kejari Palopo, Abdul Aziz, polisi sudah menahan sembilan mahasiswa.
Pemeriksaan terhadap mahasiswa ini masih terus dilakukan dan mereka masih berstatus saksi, belum ada tersangka.
“Semua masih saksi, belum ada tersangka,” ujarnya.
Yusuf juga menekankan bahwa pihaknya masih terus mendalami rubuhnya pagar Kejari Palopo yang menjadi penyebab tewasnya satpam.
Apakah ada unsur kelalaian atau akibat didobrak mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa.
Diketahui, unjuk rasa sejumlah mahasiswa di Kejaksaan Negeri (Kejari) Palopo, berujung ricuh, Kamis 21 Juli 2022 siang.
Akibatnya, pagar kantor Kejari Palopo roboh dan menimpa dua satpam, satu orang meninggal dunia.
Korban yang meninggal diketahui bernama Abdul Azis,ia merupakan pensiunan TNI.
Polisi kemudian mengamankan sembilan mahasiswa yang terlibat aksi unjuk rasa ricuh itu. (*)
Tinggalkan Balasan