Tekape.co

Jendela Informasi Kita

Hormati Warisan Leluhur, Pj Gubernur dan Kapolda Ziarah ke Makam Raja-Raja di Jera Lompoe Soppeng

Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin dan Kapolda Sulsel, Irjen Pol Andi Rian Djajadi, saat berziarah ke makam raja-raja di Jera Lompoe, Soppeng, Selasa, 23 April 2024. (ist)

SOPPENG, TEKAPE.co – Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Bahtiar Baharuddin dan Kapolda Sulsel, Irjen Pol Andi Rian Djajadi, berziarah ke makam raja-raja di Jera Lompoe, Soppeng, Selasa, 23 April 2024.

Mereka didampingi Bupati Soppeng, Kaswadi Razak berkunjung ke makam raja dan petinggi raja di Kompleks Makam Jera Lompoe di Jalan Bila Utara, Kampung Bila, Kecamatan Lalabata. Kunjungan ini usai menghadiri peringatan Hari Jadi Soppeng.

Pj Gubernur Bahtiar mengatakan, kunjungan ini bukan sekadar tradisi, melainkan juga upaya pelestarian nilai-nilai sejarah dan budaya. Di kompleks Makam Raja, tempat peristirahatan terakhir para pemimpin yang telah membentuk sejarah dan identitas Bangsa Bugis dan daerah Soppeng.

“Ini harus dirawat dengan baik,” kata Bahtiar.

Dalam kunjungannya, Bahtiar banyak berbincang dengan bupati serta perwakilan dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX Sulsel. Ia terlihat banyak mengkonfirmasi pengetahuannya tentang sejarah dari referensi atau literasi yang dibacanya. Termasuk lokasi makam raja lainnya.

“Di sini tidak ada yang diubah Pak Gubernur makamnya,” kata Bupati Soppeng, Kaswadi Razak.

Makam Jera Lompoe berada di atas ketinggian 132 meter di atas permukaan laut. Pada kompleks tersebut terdapat 12 makam, namun hanya delapan makam yang diketahui namanya dan tipe makamnya.

Dua makam memiliki jirat yaitu makam La Tenri Bali dengan tipe jirat teras berundak satu dan makam La Mataesso dengan tipe jirat berteras satu. Makam lainnya yang tidak memiliki jirat yaitu makam We Ada, makam We Tenri Kawareng, makam Addatuang Sidenreng, makam Datu Mari-Mari, makam Payung Luwu, dan makam Petta Bulue.

Polsus Cagar Budaya, Jayadi Adam menyampaikan, La Mataesso salah satu makam yang menjadi ikon kompleks ini.

“Kisahnya merupakan salah satu pemersatu terbentuknya Soppeng, yaitu Soppeng Riaja dan Soppeng Rilau. Ini kemudian jadi Datu waktu itu,” jelasnya.

Adapun untuk berkunjung ke kompleks makam dibuka dari hari Senin – Jumat, mulai pukul 07.30 – 16.00. Untuk hari Sabtu dan Minggu juga dapat dikunjungi. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini