Diduga Kelelahan Usai Lewati Jalan Rusak, Tukang Ojek di Luwu Utara Meninggal, Jenazah Ditandu 6 Kilometer
MASAMBA, TEKAPE.co – Diduga karena kelelahan, tukang ojek bernama Gideon (50) warga Kecamatan Baebunta, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, meninggal dunia.
Gideon meninggal di sebuah warung di Kampung Mabusa, Labembeng, Kamis 1 Juni 2023.
Fajar Limbong Matande, rekan korban mengatakan, Gideon berangkat dari Kecamatan Sabbang pada 31 Mei 2023 dan saat itu masih terlihat dalam keadaan sehat.
“Gideon berangkat ke Seko, tapi setelah tiba di Kampung Mabusa dia merasa lapar dan berhenti di warung dan meminta nasi,” ujar Fajar, Sabtu 3 Juni 2023.
Pemilik warung yang melihat korban gemetar, kemudian menyuruhnya duduk sambil menunggu dibuatkan makanan.
Gideon lalu menunggu makanan sambil berbaring. Setelah masak, pemilik warung membangunkan Gideon untuk makan. Namun Gideon sudah meninggal dunia.
“Pemilik warung kemudian memanggil tukang ojek yang ada di situ untuk meminta tolong karena Gideon tidak bergerak lagi,” ucap Fajar.
Fajar menjelaskan, setelah mengetahui Gideon meninggal, Fajar dan teman-temannya segera menginformasikan ke keluarga korban di Seko dan juga ke kantor polisi di Limbong-Seko.
Korban diduga meninggal dunia karena usai menempuh perjalanan ekstrem. Kondisi jalanan rusak parah di Kecamatan Seko diketahui rusak parah.
“Mungkin faktor kelelahan. Memang kita tukang ojek sudah sering lewati jalur ini, tapi namanya kita manusia juga pasti capek juga,” papar Fajar.
Fajar juga mengeluhkan kondisi jalan di wilayah Seko yang sudah lama rusak. Tukang ojek yang mengantar penumpang bahkan kerap bermalam sebelum melanjutkan perjalanan.
“Makanya biasanya kalau menuju Seko itu pasti bermalam. Sebenarnya bukan jauhnya, tapi jalan rusaknya setengah mati kami,” jelasnya.
Jasad Gideon kemudian dipulangkan ke rumahnya. Jasad Gideon ditandu menggunakan keranda yang dibuat dari bambu dari Kecamatan Seko menuju Kecamatan Rongkong sejauh 6 kilometer.
“Jenazahnya ditandu sejauh 6 Km menuju Kecamatan Rongkong. Di wilayah Seko itu tidak ada mobilitas ambulans karena jalan rusak,” papar Fajar.
Fajar mengungkapkan, warga bersama aparat kepolisian membantu menggotong jasad korban selama kurang lebih 1 setengah jam. Warga melewati jalan yang penuh kubangan dan berlumpur.
“Jadi kami bergantian mengangkat jenazah sampai dapat ambulans. Waktunya itu kurang lebih 1 setengah jam baru tiba, setelah lewati jalan rusak dan berlumpur,” pungkasnya.(*)
Tinggalkan Balasan