Tekape.co

Jendela Informasi Kita

Bertemu Jokowi, Pj Wali Kota Palopo Minta RPU

PALOPO, TEKAPE.co – Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) yang menghadirkan seluruh Walikota se Indonesia menggelar Dialog, di Istana Kepresidenan Bogor, Jl Ir H Juanda No 1 Bogor, Jawa Barat, Senin 23 Juli 2018.

Wali Kota se Indonesia yang tergabung dalam APEKSI, diberi kesempatan untuk berdialog langsung dengan Presiden RI Joko Widodo, terkait hal-hal yang berhubungan dengan daerah dan program kerja APEKSI.

Penjabat (Pj) Wali Kota Palopo, Andi Arwien SSTP, mendapat kesempatan berdialog dengan Jokowi.

Pada dialog itu, Andi Arwien, mengaku, menyampaikan sejumlah harapan dan aspirasi pembangunan secara langsung kepada Presiden RI Joko Widodo, salah satunya yaitu perlunya pembangunan Rice Processing Unit (RPU) di Kota Palopo, karena produksi beras di Kota Palopo dan Tana Luwu perlu dikelolah di Kota Palopo.

“Sebab selama ini hasil panen sawah Kota Palopo cukup melimpah, sehingga dengan dibangunnya RPU di Palopo akan membuat harga beras tidak melambung tinggi,” ungkap Andi Arwien, kepada Presiden.

Ia juga menyampaikan kalau selama ini tidak sedikit produksi gabah asal palopo harus dikirim diolah diluar daerah dan setelah itu dijual kembali ke Palopo, dalam bentuk beras yang tentunya harganya sudah berubah, sehingga memicu terjadinya inflasi.

“Karena itu, pembangunan RPU sangat dibutuhkan. Jika hal itu dapat terealisasi, maka Palopo dapat mengukuhkan diri sebagai salah satu penyandang padi di Tana Luwu,” jelas Andi Arwien, di hadapan Mantan Walikota Solo tersebut.

Usai menyampaikan hal tersebut, menurut Andi Arwien, Presiden meyakinkan dirinya bahwa usulannya sebagai Pj Wali Kota Palopo tersebut akan segera direalisasikan pada tahun 2019.

Andi Arwien mengatakan, sesuai arahan Jokowi, agar kiranya kepala daerah dapat mengutamakan alokasi modal pembangunan dalam APBD masing-masing dibanding alokasi biaya aparatur. Dengan dikedepankannya alokasi modal pembangunan diharapkan dapat menyentuh kepentingan masyarakat.

“Harapan Presiden sangat jelas dimana sebisa mungkin biaya aparatur diupayakan tidak lebih 50 persen dari total APBD,” jelas Andi Arwien.

Selanjutnya, Jokowi juga meminta kepada masing-masing wali kota terus berupaya dan bekreasi meningkatkan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat berbasis IT, sehingga dengan akan semakin memudahkan akses layanan publik kepada masyarakat.

Selain itu juga Presiden berharap kepada masing-masing wali kota agar kiranya mempermudah proses perizinan dengan tetap mengacu pada instrumen hukum yang ada, namun tidak berbelit-belit .

“Bapak Presiden sangat berharap Jika memungkinkan proses perizinan di daerh sedapat mungkin dipermudah sehingga dengan demikian dapat menggeliatkan investasi dan tidak melambatkan laju investasi di daerah,” jelas Andi Arwien.

Dana Operasional Wali Kota Ditambah Jadi Rp200 Juta

Pada kesemptan itu juga, Presiden memberi kabar baik bagi seluruh Wali Kota se Indonesia, pekan depan akan diterbitkan peraturan menteri keuangan, yang mengatur tentang alokasi belanja operasional kepala daerah antara kisaran Rp100 juta – Rp200 juta per bulan.

Hal tersebut guna menunjang operasional para Walikota, sehingga tidak lagi menganggu pos keuangan lainnya, yang dapat berdampak pada keruagian keuangan daerah.

“Biaya Operasional bagi wali kota tersebut rencananya 75% akan direalisasikan bulan depan tersebut diberikan dalam bentuk lumpsum, sehingga proses pertanggung jawabannya relativ mudah,” jelasnya lagi.

Terkait itu juga, tambah Arwien, pemberian biaya operasional dengan nominal tersebut diharapkan dapat mencegah kepala darah dari perbuatan yang merugikan negara dan diri sendiri selaku pejabat negara,

“Apalagi beberapa waktu terakhir sejumlah kepala daeah telah terjaring OTT, karena melakukan tindakan pelanggaran hukum dengan melakukan praktik korupsi dan kolusi yang berdampak pada keuangan daerah dan negara,” tandasnya.

Rangkaian kegiatan Apeksi tersebut diagendakan langsung oleh Bapak Presiden Jokowi, guna membahas persoalan-persoalan, secara detil sehingga beberapa hal yang pokok nantinya pada agenda tahunan APEKSI bisa tersampaikan lebih Awal.

Pada kesempatan itu, Jokowi meminta para Walikota dapat menyampaikan secara langsung masalah derah masing masing sehingga ada upaya awal yang dapat dilakukan pemerintah pusat untuk mengatasi persoalan tersebut dengan cepat.

Pada dialog tersebut, dibagi atas 3 sesi yakni mulai dari jam 8 pagi sampai dengan jam 17 WIB. Wali kota Palopo masuk dalam sesi ke 3 yang tergabung dengan wali kota Ternate, Serang, Tangerang Selatan, Bima, dan Walikota Parepare.

Selain Presiden RI Joko Widodo, turut hadir Bapak Menteri Sekretaris Negara Bapak Menteri Dalam Negeri RI dan para pejabat negara lainnya serta Walikota se Indonesia. (hms)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini