Aliansi Wija To Luwu Gelar Aksi Unjuk Rasa di DPRD Sulsel, Ini Masalah yang Menjadi Sorotan
MAKASSAR, TEKAPE.co – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Wita’To Luwu menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, Selasa 18 April 2022.
Aliansi terdiri dari 8 lembaga IPMIL Raya yakni IPMIL RAYA UNIBOS, IPMIL RAYA UMI, IPMIL RAYA UNHAS, IPMIL RAYA UNM, IPMIL RAYA UNIFA, IPMIL RAYA UNIMERZ, IPMIL RAYA PNUP dan IPMIL RAYA YPUP.
Dalam tuntutannya, menuntut agar DPR dan Pemerintah menyelesaikan sejumlah masalah yang memberikan dampak buruk terhadap kehidupan masyarakat.
BACA JUGA:
Massa HMI Cabang Makassar Dicuekin Pimpinan DPRD Sulsel
Dalam aksinya, Aliansi Mahasiswa tersebut menyoroti 7 isu Nasional dan 7 isu yang ada di daerah Sulawesi Selatan.
Isu Nasional
1. Menolak kenaikan ppn 11%
2. Ketimpangan Ekonomi
3. Kelangkaan & kenaikan bbm
4. Tumpas mafia minyak goreng
5. Copot menteri yg gombar-gemborkan 3 periode dan penundaan pemilu
6. Wujudkan Reformasi Agraria
7. Evaluasi kinerja aparat dalam pengamanan demonstrasi
Isu Daerah
1. Menyikapi mafia tanah
2. Kriminalisasi akitvis lingkungan
3. Cabut MDOB Luwu Tengah
4. Menyikapi kelangkaan pupuk subsidi
5. Peran pemprov Mereduksi konflik organda
6. Hentikan eksploitasi tanah
7. Pemerataan sarana dan prasarana pendidikan
Setelah satu jam berorasi, massa aksi akhirnya ditemui oleh anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan.
Namun, Pihaknya menolak karena Ia menuntut Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Selatan yang harus menemui mereka.
“Sempat terjadi penolakan terhadap Salah satu perwakilan Anggota DPRD Sulsel yang menemui kami, karena kami mengharapkan ketua DPRD provinsi Sulsel yang mau menemui kami,” kata Koordinator Humas Aliasan WTL Deni Arifin.
Lanjutnya, ia menjelaskan bahwa penolakannya itu berdasarkan pengalaman dari aksi demonstrasi 11 April yang tidak ditindak lanjuti oleh pihak DPRD Provinsi Sulawesi Selatan.
“Setelah melakukan kesepahaman akhir kami sepakat untuk dibawa masuk ke dalam Ruang Aspirasi untuk menyampaikan tuntutan kami,” terangnya.
“Ada 8 orang perwakilan dari masing-masing lembaga IPMIL RAYA yang di persilahkan untuk masuk kedalam Ruang Aspirasi,” kata Jendral Lapangan,Yandi
Kami, lanjut Yandi, tidak begitu saja menerima karena mengingat aksi pada tanggal 11 April kemarin kasusnya seperti ini kami menyampaikan aspirasi dibawa kedalam ruangan aspirasi dan setelah itu tidak ada tindakan selanjutnya.
“Jika tuntutan yang kami bawa ini tidak diindahkan maka kami akan kembali melakukan aksi,” pungkasnya. (*)
Tinggalkan Balasan