Sorot Program Makassar Recovery, IMM Minta Walikota Terbuka Masukan Masyarakat
MAKASSAR, TEKAPE.co – Program Makassar recovery dari awal launching hingga hari ini menuai banyak kritikan di masyarakat.
Warga meminta Walikota Makassar, Moh Ramdhan ‘Denny’ Pomanto, melakukan evaluasi pelaksanaan program Makassar Recovery, termasuk kinerja Satgas detector yang meresahkan masyarakat.
Ketua Umum PC IMM Kota Makassar, Zulfikran, dalam rilisnya, Selasa 13 Juli 2021, mengatakan, jika melihat fakta di lapangan dan beberapa sorotan di media, pelaksanaan program Makassar Recovery belum tertata dengan baik.
Itu dapat dilihat dari banyaknya petugas Satgas detector yang merupakan bagian dari Program Makassar recovery, belum teredukasi dan memenuhi kriteria sebagai pelaksana Skrining COVID-19. Termasuk soal-soal tertib protokol kesehatan, tidak mengunakan APD dan menciptakan kerumunan.
Sejumlah masyarakat, pengamat, dokter, dan Organisasi kepemudaan angkat bicara, termasuk Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Makassar.
Ketua Umum PC IMM Kota Makassar, Zulfikran, mengatakan, pihaknya mengira pelaksanaan program Makassar recovery ini merupakan ikhtiar baik dari Pemkot Makassar dalam mengatasi pandemic Covid-19, namun ikhtiar baik harus dikelola dengan baik pula sehingga tidak menuai pro kontra di masyarakat.
“Kami juga menyayangkan soal tanggapan pemerintah Kota Makassar di akun resmi Instagaram Dinas Kesehatan dan Dinas Kominfo Kota Makassar, yang beberapa jam yang lalu telah dihapus,” katanya.
Dalam postingan itu, menuliskan, “Kami Paham Karena itu kami Bergerak, Kalian tak paham karena itu kalian hanya bicara” dan “Hasil Deteksi hari Detektor ternyata lebih banyak yang sakit hati daripada sakit karena covid-19.”
IMM juga menyayangkan tanggapan walikota Danny Pomanto, seperti yang dikutip di media, yang mengeluarkan kalimat ancaman terhadap masyarakat yang menolak tim detector, tidak akan mendapat pelayanan kesehatan dan pelayanan administrasi di pemerintahan Kota Makassar.
Pernyataan tersebut dinilai arogan dan Beperan, serta menegaskan bahwa pemerintah Kota Makassar anti kritik dan menolak masukan masyarakat.
Zulfikran mengatakan, Pemerintah Kota Makassar harus belajar mengakui kegagalan ataupun kesalahan dalam program Makassar recovery. Mengakui kegagalan ataupun kesalahan merupakan kewajiban moral pemerintahan, sebab kejujuran juga merupakan syarat, agar pemerintah kota Makassar kembali mendapatkan kepercayaan dari masyarakat apatahlagi di masa pandemi seperti ini semua orang sedang menjerit kesusahan.
“Saya kira dukungan masyarakat tidak bisa dipaksa dengan nada ancaman dan sindiran, justru ini akan memantik antipati dan perlawanan di masyarakat,” katanya.
Zulfikran berharap, kedepan pemerintah Kota Makassar, secara khusus Danny Pomanto, selaku Walikota Makassar, terbuka saja dengan masukan dan saran dari masyarakat. Sebab program yang diorientasikan untuk masyarakat, tentu masyarakat menjadi elemen pertama yang merasakan dampak dari program tersebut, sehingga sangat wajar jika masyarakat menjadi elemen pertama yang berusuara dan patut kita dengarkan.
“Kami dari PC IMM Kota Makassar akan terus mengawal dan mengevaluasi serta mendukung Program Pemerintah Kota Makassar termasuk program Makassar Revovery dan dimana sejumlah Kader IMM Kota Makassar juga terlibat aktif sebagai Relawan sehingga kami dapat mengetahui perkembangan program Makassar Recovery,” katanya. (*)
Tinggalkan Balasan