Tekape.co

Jendela Informasi Kita

Dibangun Dari Dana Desa, Bupati Morowali Resmikan Taman Wisata Mangrove Matansala

Bupati Morowali Drs Taslim, didampingi Kepala Desa Matansala, saat peresmian yang ditandai dengan pengguntingan pita di Kawasan Wisata Manggorove Matansala. (foto: ist)

BUNGKU, TEKAPE.co – Bupati Morowali, Drs Taslim, meresmikan kawasan taman wisata mangrove, di desa kecamatan Bungku Tengah, Kabupaten Morowali, Sulteng, Minggu 28 Juni 2020.

Dalam acara tersebut, hadir pula Ketua TP – PKK Morowali, Asnoni Taslim, Kades Matansala Abdul Harir, pimpinan OPD dan jajaran, jajaran PT Bank Sulteng Cabang Bungku, Camat, para kades se Kecamatan Bungku Tengah dan para pendamping Desa.

Luas keseluruhan kawasan wisata mangrove ini adalah seluas 24 hektar. Pembangunan taman wisata mangrove ini bersumber pada dana desa yang nilainya sebesar Rp190.000.000.

Melalui dana tersebut, beberapa pembangunan yang dibuat adalah jembatan, tempat duduk dan tempat istirahat.

Dalam laporanya, Kades Matansala, Abdul Harir, mengatakan, dibangunnya taman wisata mangrove ini merupakan usulan dari masyarakat, yang disepakati bersama melalui Musrenbang desa.

Ia mengatakan, kawasan wisata tersebut akan terus dikembangkan, agar mampu menggerakkan ekonomi masyarakatnya, sehingga dapat PAD desa.

“Kdepan akan dikembangkan lagi seperti tempat jualan makanan untuk menunjang ekonomi masyarakat. Juga beberapa hal yang mendesak, seperti jalan masuk sampai ke lokasi wisata, karena aksesnya masih belum bagus,” ucapnya.

Lebih jauh Abdul Harir menjelaskan, dana desa yang digelontorkan akan berfokus pada pembangunan ekonomi masyarakat, melalui potensi sumber pendapatan desa.

“Jika tahun 2018 berfokus pada pembangunan SDM, maka sekarang ini dana desa akan difokuskan pada pembangunan ekonomi rakyat, khususnya melalui wisata mangrove yang dapat menunjang PAD desa juga,” pungkasnya.

Sementara itu, Bupati Morowali Drs Taslim, dalam sambutannya menyebut bahwa meski di tengah situasi pandemi Covid-19, itu bukan sebuah hambatan untuk membuat inovasi yang dapat mengembangkan ekonomi masyarakat.

Taslim juga mengapresiasi Kades Matansala oleh kreativitasnya memanfaatkan sumber potensi pendapatan.

“Kita bisa melihat desa Matansala, bahwa pandemi bukanlah hambatan. Ini merupakan tanggungjawab desa mengembangkan ekonomi rakyatnya. Kades Matansala kreatif, sehingga program ini harus butuh dukungan dari seluruh masyarakat,” ucap Taslim.

Menyoal potensi pariwisata, Taslim menguraikan bahwa hal tersebut memerlukan dukungan penuh dan kesiapan dari masyarakat. Menurutnya, jika masyarakat dan SDM siap, maka akan terjadi geliat ekonomi. Namun itu bukan hal yang mudah karena akan banyak tantangan yang dihadapi kedepan.

“Ini betul – betul membutuhkan dukungan partisipasi masyarakat. Terkait kesiapan masyarakat, kawasan wisata ini akan banyak pengunjung dari segala penjuru yang datang. Beberapa hal kadang tidak sesuai dengan norma kita maka ini adalah tantangan yang akan dihadapi. Wisata dibangun dengan tujuan agar mampu menggerakkan ekonomi, jika masyarakat tidak siap, justru oranglain
akan mengisi kesempatan itu,” jelas Taslim.

Taslim menambahkan Pemerintah daerah Kabupaten Morowali, dalam mendukung percepatan pembangunan kawasan wisata manggrove Matansala, akan membantu Rp100 juta, yang akan diupayakan melalui dana CSR perusahaan di Morowali.

Ia mengharapakan agar ada pelatihan serta peningkatann SDM dalam para ibu-ibu dan generasi Muda dalam menunjang kemajuan Wisata Manggrove. (hms/FD)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini