Tekape.co

Jendela Informasi Kita

OPINI: Melindungi Generasi Dari Arus Pornografi

Nurmila Sari, S.Pd.


Oleh: Nurmila Sari, S.Pd

Kapitalisme paling bertanggung jawab atas krisis moral yang terjadi pada generasi penerus bangsa. Hal ini tampak pada banyaknya tindakan asusila dan pelecehan seksual di tengah-tengah masyarakat. Masalah ini terus berlarut-larut sebab, berbagai pemicu yang merangsang naluri nau sangat mudah kita jumpai di sistem saat ini. Seperti, tayangan pornografi kian marak di berbagai media sosial. Adanya kemudahan mengakses hal tersebut, menjadikan generasi muda terjebak dalam kubangan pemikiran sekuler yang bebas melakukan apa saja yang ia sukai.

Sebagaimana laporan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Hadi Tjahjanto mengatakan Indonesia meraih peringkat keempat, dalam kasus pornografi anak. Fakta tersebut diungkap oleh National center for missing exploited children (NCMEC). Di sebuah Konferensi Pers di Kemenko Polhukam, Hadi mengatakan, bahwa temuan konten kasus pornografi anak di Indonesia selama 4 tahun sebanyak 5.566.015 juta kasus. Indonesia masuk peringkat empat secara internasional dan peringkat dua dalam regional ASEAN. (Sindonews.com, 18-04-2024). Hal serupa dilansir dari laman (REPUBLIKA.CO.ID, 19-04-2024) — Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Hadi Tjahjanto menyatakan, pihaknya bakal membentuk satuan tugas (Satgas) untuk menangani permasalahan pornografi secara online yang membuat anak-anak di bawah umur menjadi korban. Menurut dia, rata-rata usia anak-anak yang menjadi korban aksi pornografi secara online itu mulai dari 12-14 tahun. Namun, kata dia, ada juga anak-anak yang masih duduk di jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD) dan kelompok disabilitas yang juga menjadi korban tindakan asusila tersebut.

Sekularisme Akar Masalah

Sistem sekuler kapitalisme yang diterapkan saat ini, telah mengakibatkan kemerosotan pemikiran dan tingkat laku generasi muda. Sekuler kapitalisme adalah sebuah sistem yang memisahkan agama dari kehidupan untuk meraih pundi-pundi kesenagan dan kebebasan. Menjalankan kewajiban agama hanya di tempat ibadah saja, ketika keluar dari itu, sistem ini mendobrak seluruh aturan Pencipta.

Dalam Era globalisasi yang berkembang sangat cepat, sistem sekular kapitalisme telah banyak memengaruhi segala rana kehidupan manusia. Ada banyak hal yang merusak generasi yakni mulai dari pergaulan, tontonan dan lingkungan. Sehingga, menghantarkan kita pada kondisi paling buruk, kemunduran yang sangat memalukan, kehinaan dan keterpurukan yang amat memilukan. Hal ini membuat perilaku akhlakul karimah terkikis sedikit demi sedikit. Banyaknya pengaruh negatif dari pemikiran Barat yang diadopsi ke negeri ini menjadikan kondisi generasi muda sangat miris dan bertolak belakang dengan firman Allah Swt sebagai khayru ummah (QS. Ali ‘Imran [3] : 110).

Demikianlah, hal ini tidak dapat dibiarkan berlarut-larut karena akan memengaruhi jiwa dan watak. Oleh karena itu, generasi saat ini, yang notabene ingin mencoba berbagai hal, sangat diperlukan bimbingan dari orang tua, masyarakat dan negara, sehingga mereka tidak salah melangkah ke masa berikutnya.

Islam Akar Solusi

Islam adalah agama sempurna lagi paripurna. Bukan sekadar agama ritual belaka, tetapi Islam telah menjadi satu-satunya ideologi yang sesuai fitra manusia dalam menjalani kehidupan. Melihat catatan sejarah beberapa abad silam, akan kita jumpai bahwa sistem Islam terus berkontribusi untuk memberikan perhatian yang besar agar terciptanya generasi khairu ummah.

Nah, tentu untuk membentuk generasi khairu ummah, kita memerlukan kolaborasi dari 3 elemen, Pertama, keluarga sebagai pondasi awal penanaman nilai aqidah akhlak kepada anak-anak. Kedua, masyarakat sebagai agen kontrol sosial yang menjaga tingkah laku generasi agar selalu terikat dengan syariat Islam. Selanjutnya, negara menjalankan tugasnya dengan ketundukan kepada Allah Swt. Dimana negara berfungsi sebagai penjaga, pembimbing, perawat fisik ataupun pemikiran ummat, agar senantiasa terikat dengan hukum syari’at serta agar tidak terperosok dalam jurang kemaaksiata.

Dalam sistem Islam ada beberapa hal yang bisa kita upayakan untuk menjaga generasi saat ini.
Pertama, membangun kepedulian keluarga tentang pentingnya mendidik generasi. Sebab, anak adalah amanah dari Allah Swt. Sehingga orang tua berperan penting dalam menanamkan aqidah dan akhlak kepada anak agar tertanam kecintaan kepada Allah Swt, sembari memperkenalkan sedikit-demi sedikit kewajiban-kewajiban dalam syariat Islam.

Kedua, menyeleksi sekolah dan lingkungan yang akan menemani tumbuh keseharian anak, sebab sekolah dan lingkungan adalah tempat menanamkan berbagai ilmu dan pemikiran kepada anak, sehingga hal ini perlu dijaga agar anak tidak salah langkah dalam mempersiapkan masa depannya. Sebab, apa yang anak lihat, baca, tonton ini akan mempengaruhi pola pikir dan sikapnya sehingga akan membentuk kepribadiannya, apakah berkepribadian baik ataukah buruk. Oleh karena itu, orang tua wajib mencarikan pendidikan dan lingkungan islami bagi anak.

Ketiga, menanamkan spirit dalam diri anak untuk mempelajari dan mengamalkan ajaran Islam. Anak adalah investasi bagi orang tua dan negara untuk melanjutkan kehidupan islam. Sehingga, mereka harus terus dibimbing semangatnya agar senantiasa dalam hal-hal positif. Sebab, anak ibarat botol yang kosong, ia akan menjadi apa dan siapa tergantung dari apa yang di isikan kepadanya. Olehkarenanya, spirit mempelajari dan mengamalkan islam harus senantiasa terus dibangun.

keempat, mempersiapkan anak menjadi pengemban dakwah yang akan mengembalikan kehidupan islam. sebab, berbagai persoalan yang terjadi saat ini karena tidak adanya daulah Islam yang meberikan perlindungan bagi ummat.

Pada intinya, generasi hanya dapat terlindungi aqidah dan terjaga akhlaknya hanya dalam didikan Islam kafah, yang membawa keberkahan bagi kita semua.

Wallahu’alam bishawab

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini