Tekape.co

Jendela Informasi Kita

Datu Andi Maradang: Tak Ada Perubahan di Tana Luwu Sejak 10 Tahun Lalu

Datu Luwu XL Andi Maradang Mackulau, pada Dialog bertema Menakar Masa Depan Tana Luwu, yang digelar dalam rangka memeringati Hari Jadi Luwu dan Hari Perlawanan Rakyat Luwu (HJL-HPRL), di DLinoe Coffee, Kota Palopo. (ist)

PALOPO, TEKAPE.co – Datu Luwu XL Andi Maradang Mackulau Opu To Bau SH menilai selama 10 tahun ini, tak ada perubahan signifikan di Tana Luwu, khususnya di Kota Palopo.

Ia mencontohkan kondisi jalan dan kompleks istana Kedatuan Luwu serta kompleks Kantor Kodim Sawerigading di Palopo, tidak ada perubahan.

“Saya analisa, 10 tahun saya jadi Datu, tidak ada perubahan di Tana Luwu. Jalan di Kota Palopo sejak saya masih kecil, masih begini, istana begitu, kantor Kodim tidak ada perubahan, hanya kantor walikota yang berubah,” tandas Andi Maradang Mackulau, pada Dialog bertema Menakar Masa Depan Tana Luwu, di DLinoe Coffee, Kota Palopo, Rabu malam, 25 Januaro 2023.

Hadir juga sebagai pembicara Ketua Garnita Luwu Timur dr Ani Nurbani, Ketua BPW KKLR Sulsel Ir Hasbi Samsu, dan Akademisi Universitas Mega Buana Palopo Afrianto Nurdin SE MSi.

Datu Andi Maradang menyebut, penyebab dari masalah tersebut karena pemimpinnya. Sehingga dalam memilih pemimpin, penting untuk tidak menjual diri dalam memilih pemimpin, baik Walikota/bupati Gubernur, dan pemimpin apapun itu.

“Unsur penting dari perubahan yang kita inginkan, jangan menjual diri dalam memilih pemimpin. Jangan hanya berkicau. Mari bersatu,” tandas Andi Maradang, yang juga telah menyatakan diri siap maju dalam pemilihan calon anggota DPD RI dapil Sulsel pada Pemilu 2024 mendatang.

Ia memaparkan arti penting dari peran pemimpin. Ia mencontohkan, di Gunung Kidul, saat masih kuliah, dirinya sering berkunjung ke sana. Saat itu sangat terbelakang, namun sekarang berkembang pesat.

“Di sana (Gunung Kidul) tidak ada sumber daya alam, namun karena pemimpinnya. Makanya carilah pemimpin yang amanah,” katanya.

Andi Maradang juga mengatakan, jangan berharap ada perbaikan di Tana Luwu, jika tidak bersatu.

“Saat pertemuan di istana, saya minta agar para kepala daerah tidak berkotak-kotak. Saya sudah galang perjanjian dengan para kepala daerah, niatnya baik, tapi pelaksanaannya,” katanya.

Jika diamanahkan terpilih di DPD, Andi Maradang memersilahkan anak muda untuk kritisi dirinya.

“Silahkan kritisi saya, tapi jangan di istana, karena di sana ada aturan. Mari kita bicarakan di warung kopi,” tandasnya.

Andi Maradang mengaku, akan fokus memperjuangkan perbaikan sisi batiniyah jika ditakdirkan duduk sebagai senator. Sisi batiniyah yang dimaksud adalah bidang pendidikan, budaya, dan perjuangan pembentukan Provinsi Tana Luwu.

“Saya fokus di sisi batiniyah, biarlah DPD lain yang memikirkan sisi lahiriah. Di bidang pendidikan budaya, saya telah membuka sekolah budaya di Luwu Raya. Insya Allah, di Palopo juga segera dibuka dengan segala keterbatasan kami,” tandasnya. (rin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini