Tekape.co

Jendela Informasi Kita

Sejahterakan Warga Lutra, Arsyad Kasmar Bakal Konsen di Sektor Pertanian dan Peternakan

MAKASSAR, TEKAPE.co – Bakal Calon Bupati Luwu Utara (Lutra), Arsyad Kasmar, memaparkan sejumlah strategi dan pandangannya untuk membawa Luwu Utara ke arah yang lebih baik, lebih sejahtera, maju dan bermartabat.

Hal itu dipaparkan saat menjalani fit and proper test Partai Demokrat, di hotel Claro, Kota Makassar, Rabu 10 Juni 2020 lalu.

Arsyad, yang melalui tahapan pendaftaran di Kantor DPC Partai Demokrat Luwu Utara ini hadir bersama Bakal Calon Wakil Bupati-nya, Andi Sukma, yang juga Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Luwu Utara.

Arsyad mendapatkan giliran terakhir memaparkan visi misinya, setelah sebelumnya petahana Indah Putri Indriani (IDP), mengikuti fit and proper test tanpa didampingi calon wakilnya.

Fit and Proper Test Partai Demokrat Provinsi Sulawesi Selatan ini diselenggarakan mulai 6 – 12 Juni 2020, dengan diikuti oleh sekitar 40 Bakal Calon yang hendak memperoleh rekomendasi dari Partai Demokrat. Khusus Lutra, hanya dua figur yang ikut.

Pasangan Arsyad Kasmar dan Andi Sukma mengusung visi, terwujudnya masyarakat Luwu Utara yang berakhlak mulia, sejahtera, maju dan bermartabat melalui peningkatan sumber daya manusia dan peningkatan perekonomian dalam bingkai agro industr.

Kepedulian terhadap Lutra, Arsyad tak diragukan lagi. Pria kelahiran Palopo 10 Oktober 1958 ini merupakan salah satu tokoh pemekaran Kabupaten Luwu Utara.

Hingga kini, meski tak punya kedudukan dan jabatan di Lutra, ia telah banyak berkontribusi atas kehidupan masyarakat di Kabupaten Luwu Utara.

Sedangkan pasangannya, Andi Sukma, merupakan Anggota DPRD Kabupaten Luwu Utara 3 Periode berturut-turut, yang lahir di Mario, 17 Juni 1972.

Andi Sukma adalah salah satu tokoh di Luwu Utara, yang banyak membantu masyarakat, membuka lapangan pekerjaan, dan memberikan sumbangsihnya terhadap pembangunan kabupaten Luwu Utara.

Keduanya menginginkan untuk memberikan kontribusinya terhadap kampung halamannya, dengan menjadikan Kabupaten Luwu Utara sebagai salah satu Kabupaten yang menjadi lumbung pangan nasional, meningkatkan potensi dan kekuatan Kabupaten Luwu Utara yang agraris untuk menjadi kabupaten yang produktif.

Dirinya mengatakan, sejak zaman dulu kala, Luwu Utara sudah terbiasa dengan pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan ini merupakan kekayaan dan potensi yang harus terus ditingkatkan.

“New Zeland bisa sejahtera dari sektor pertanian, dan peternakan. Padahal, mereka berada di sebuah pulau yang iklimnya tidak sama seperti di Indonesia,” tandasnya.

Sedangkan Luwu Utara, kata dia, berada pada lintang 2-3 derajat katulistiwa, yang membuat tanah di Luwu Utara ini sangat subur, yang dikatakan bahwa tongkat kayu ditanam jadi tanaman, itu tanah Luwu.

“Maka dari itu, ini adalah potensi yang harus kita tingkatkan, kita bisa. Insya Allah menjadikan masyarakat sejahtera melalui sektor-sektor ini,” pungkas Arsyad Kasmar.

Soal keseriusan maju di Pilkada kali ini, Arsyad menegaskan, dirinya sangat serius dalam Pilkada kali ini.

“Kalau ditanya keseriusan, ketika menyangkut kampung halaman saya, menyangkut masyarakat Luwu Utara, menyangkut sahabat-sahabat saya orang Luwu, orang Jawa, orang Bali, orang Bugis, saya nyatakan siap 2000%,” tegasnya.

Arsyad menegaskan, keinginan maju ini bukan tentang dirinya. Sebab dirinya saat ini sudah baik-baik saja.

“Tapi apa yang saya mau katakan sama kakek nenek saya nanti, di alam sana, apa yang mau dikatakan nanti kepada generasi penerus, jika saya yang lahir di Luwu Utara, diam saja melihat Kabupaten Luwu Utara mengalami kemunduran,” tandasnya.

Menurut Arsyad Kasmar, Luwu Utara seharusnya bisa lebih baik lagi dari pada apa yang berkembang saat ini.

“Kenapa saya bilang kemunduran, saya lahir dan besar disana, orang yang lahir dan besar disana pasti tahu, kalau harusnya Luwu Utara bisa lebih dari apa yang ada pada hari ini. Dari saya lahir orang bertani, beternak, berkebun, sudah biasa,” ujarnya.

Harusnya, kata Arsyad, setelah 50 tahun lebih berproses, harusnya hari ini sudah luar biasa. Sudah ada industrialisasi pertanian, produk-produk turunan dari hasil pertanian sudah bisa dibuat.

“Contohnya saja, kita tahu Kopi Toraja enak sekali rasanya. Tapi sebetulnya, Kopi Seko tidak kalah. Malah terkadang saya tahu kopi seko dijualbelikan dengan sebutan kopi Toraja juga,” sebut Arsyad.

Arsyad mencontohkan negara Vietnam, yang baru selesai perang sekitar tahun 1975. Ekonominya porak poranda, hanya pertanian, peternakan, perkebunan yang berpotensi lebih untuk memajukan negaranya.

Mereka berproses, melalui berbagai tahapan dan berkembang menjadi salah satu negara pertanian yang sukses. Ini yang saya sebut sebagai perkembangan luar biasa.

“Ini yang saya inginkan untuk kampung halaman saya. Kontribusi masyarakat Luwu Utara untuk Indonesia yang nantinya akan diperhitungkan secara nasional,” jelasnya.

Ketika potensi ini berkembang, perekonomian daerah juga meningkat, disaat yang bersamaan juga pendapatan masyarakat juga meningkat.

Ketika ditanya mengenai Pandemi Covid-19, Arsyad mengatakan, ini adalah momentum bagi Luwu Utara untuk bisa berubah kearah yang lebih baik.

“Begini, Pandemi Corona ini harus disikapi secara positif. Jelas ini mematikan, bukan hanya nyawa, tapi mematikan usaha dan lain sebagainya. Tapi kita positif menyikapinya, bahwa usaha di masa depan itu adalah usaha kebutuhan premier,” terangnya.

Arsyad yang dikenal sebagai pengusaha kelapa sawit ini menjelaskan, kebutuhan barang pokok, pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, ini akan jadi usaha-usaha penting di masa depan.

“Semua orang butuh makan, jadi ini usaha tidak akan ada matinya. Saya katakan tadi, bahwa ini adalah potensi masyarakat Luwu Utara, tugas saya dan pak Andi Sukma adalah menggerakkan segala kekuatan, potensi yang kita miliki, dan memolesnya agar bisa jadi sebuah kekuatan ekonomi,” ujarnya.

Jadi menurutnya, Pandemi Covid-19 ini adalah momentum untuk bisa berubah ke arah yang lebih baik.

“Dunia lagi susah, dunia butuh makan, kami akan sediakan makanan tersebut untuk kebutuhan dalam negeri, dan tentunya juga untuk kebutuhan luar negeri juga. Tidak ada salahnya bermimpi untuk ekspor produk-produk olahan pertanian, perikanan, peternakan ke luar negeri kan?,” terang Arsyad. (rilis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini