Gelar Webinar Nasional, Universitas Binawan Bahas Proses Penghancuran Covid-19 Dengan Sabun
JAKARTA, TEKAPE.co – Seiring dengan makin banyaknya penularan COVID-19 yang terus meningkat, dan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pencegahan virus ini, Universitas Binawan Jakarta, sebagai lembaga pendidikan yang fokus di dunia kesehatan, merasa memiliki tanggung jawab besar akan hal ini.
Melalui Program studi Gizi, Universitas Binawan mengadakan Webinar Nasional yang bertemakan ‘Struktur 2019n-CoV dan Proses Penghancurannya Menggunakan Sabun’ Senin 27 April 2020, siang.
Acara tersebut menghadirkan dua narasumber, yaitu Topan Setiawan S.Pd., M.PKim, yang merupakan dosen & kepala lingkungan Universitas Khairun, dan Septiani S.Pt., M.PKim, salah satu dosen Universitas Binawan.
Dalam acara yang diikuti oleh lebih dari 100 peserta ini, Topan Setiawan, menjelaskan tentang struktur virus tersebut.
Ia mengatakan, asam nukleat merupakan molekul yang paling besar yang berhasil diisolasi dalam inti sel. Terdapat 2 jenis asam nukleat yaitu DNA dan RNA yang ditemukan pada semua sel hidup dan juga pada virus.
“Berdasarkan klasifikasi dan struktur kimianya, virus terbagi menjadi virus DNA, yang memiliki satu genom dari DNA linear, dan virus RNA yang memiliki struktur yang sangat bervariasi. Salah satu contoh virus RNA adalah COVID-19 yang memiliki stran tunggal positif yang berbentuk kapsul dan tidak bersegmen,” jelasnya.
Sedangkan Septiani S.Pt., M.PKim, berpendapat, budaya cuci tangan sangatlah penting. Mencuci tangan dengan menggunakan sabun dapat menghilangkan virus yang menempel pada tangan.
“Cara kerja sabun membersihkan virus dari tangan, seperti cara kerja sabun dalam membersihkan kotoran minyak dan lemak yang menempel pada tangan kita,” terangnya.
Layaknya sel bakteri, struktur COVID-19 mengandung lapisan lipid yang dapat dipecah melalui interkasinya dengan sabun.
“Namun, dalam mencuci tangan beberapa hal yang perlu kita perhatikan adalah tahapan mencuci tangan mulai dari telapak tangan hingga sela jari. Waktu dalam membersihkan tangan menggunakan sabun juga perlu diperhatikan,” jelasnya.
Sesuai anjuran yang sudah ditetapkan mencuci tangan dengan sabun minimal waktu yang dibutuhkan adalah 20 detik, agar mencuci tangan menjadi lebih efektif.
Sementara itu, Ketua Program Studi Gizi Universitas Binawan, Mia Srimiati, SGz, MSi berharap dengan semakin banyaknya webinar yang digelar oleh para akademisi ke ruang publik, maka akan semakin banyak corong informasi ke semua lapisan masyarakat, agar lebih waspada serta turut membantu pemerintah dalam mensosialisasikan informasi yang benar mengenai COVID-19 dan pencegahannya. (rilis)
Tinggalkan Balasan