Wakil Bupati Morowali Hadiri FGD Kajian Proses Bisnis Sentra IKM Logam 2025

BUNGKU TENGAH, TEKAPE.co – Wakil Bupati Morowali, Iriane Iliyas, menghadiri kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Kajian Proses Bisnis Sentra Industri Kecil dan Menengah (IKM) Logam Kabupaten Morowali Tahun 2025.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian Daerah Kabupaten Morowali dan berlangsung di Hotel Soldadu, Desa Bente, Kecamatan Bungku Tengah, pada Jumat (20/6/2025) pukul 09.00 WITA.

FGD ini merupakan bagian dari Program Pengembangan Sentra IKM Logam yang didanai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik, khususnya pada bidang Penguatan Kapasitas Kelembagaan Sentra IKM (PK2SIKM).

Tujuan utama dari kegiatan ini adalah menyusun kajian proses bisnis antara pelaku IKM dan industri besar yang telah beroperasi di Morowali. Hal ini diharapkan dapat mendorong terciptanya sinergi dan meningkatkan daya saing serta kapasitas usaha lokal.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Iriane Iliyas menyampaikan apresiasi atas inisiatif Dinas Perdagangan dan Perindustrian yang telah mempertemukan pelaku IKM dengan para pemangku kepentingan strategis, termasuk industri besar.

Menurutnya, kolaborasi ini penting untuk menyelaraskan rantai pasok dan memperkuat posisi produk lokal di pasar.

“Kami berharap FGD ini menjadi langkah konkret dalam memperkuat ekosistem industri logam di Morowali, sehingga mampu memberikan dampak ekonomi yang luas bagi masyarakat,” ujar Iriane Iliyas.

FGD ini menghadirkan sejumlah narasumber ahli dari sektor industri, perwakilan pelaku IKM, serta instansi pemerintah daerah terkait.

Diskusi difokuskan pada strategi pengembangan kelembagaan, pola kemitraan yang berkelanjutan, dan perumusan rekomendasi kebijakan berbasis kebutuhan riil di lapangan.

Diharapkan, hasil FGD ini dapat menjadi landasan kuat dalam penguatan Sentra IKM Logam sebagai motor penggerak perekonomian lokal.

Selain itu, kegiatan ini juga menjadi bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam mendukung pertumbuhan industri kecil menengah berbasis potensi lokal.(*)