Tim PDB UNCP Kembangkan Industri Kain Kulit Kayu di Desa Onondowa, Peningkatan Pengrajin dan Produk Turunan
PALOPO, TEKAPE.co – Tim Program Desa Binaan (PDB) Universitas Cokroaminoto Palopo (UNCP) melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Onondowa pada 9-10 Agustus 2024.
Kegiatan ini merupakan tahun kedua tim PDB melanjutkan program pengembangan industri kain kulit kayu di desa tersebut.
Tim PDB UNCP dipimpin oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik, Irwan Ramli, S.Pd., M.Si., Ph.D, didampingi Fitrah Al Anshori, S.Pd., M.Pd., dan Wahyu Hidayat, S.IP., M.H.
Kegiatan ini juga melibatkan beberapa mahasiswa sebagai bagian dari pengembangan kapasitas dan pelibatan aktif mahasiswa dalam kegiatan pengabdian masyarakat.
Kedatangan tim disambut dengan upacara adat yang dipimpin oleh Ketua Adat Nusi Wetu dan sejumlah tokoh masyarakat seperti Ketua Adat Nusi Wetu, Karel Sinta, Herlina Sinta, dan Yopi Gerosi, dan anggota adat lainnya.
Hadir dalam upacara penyambutan tersebut Kepala Desa Onondowa, Mastab Wungko.
Dalam sambutannya, Irwan Ramli mengatakan bahwa program pengabdian masyarakat ini difokuskan pada peningkatan ekonomi desa melalui pengembangan produk turunan kain kulit kayu serta perluasan jangkauan pasar dengan bantuan teknologi pemasaran digital.
“Tahun kedua ini, kami memfokuskan pengembangan produk turunan serta memperluas pasar menggunakan teknologi pemasaran,” ujar Irwan.
Ia juga menambahkan bahwa tim PDB mengadakan pameran budaya yang menampilkan produk-produk berbasis kain kulit kayu.
Beberapa pencapaian signifikan telah diraih dalam program ini. Di antaranya, jumlah pengrajin kain kulit kayu meningkat dari empat menjadi enam orang.
Produktivitas pengrajin juga mengalami peningkatan dari 40 lembar kain kulit kayu menjadi 60 lembar per periode produksi. Selain itu, diversifikasi produk juga menjadi prioritas, dengan penambahan jenis produk turunan dari tiga jenis menjadi enam jenis.
Produk-produk baru tersebut meliputi tas, aksesoris & cinderamata, selendang, topi, kopiah, taplak meja, hiasan dinding kaligrafi, dan dompet.
Salah seorang pengrajin kain kulit kayu, Herlina Sinta, menyampaikan bahwa ia telah memproduksi beberapa item dari kain kulit kayu, seperti baju, tas, dan topi.
“Saya sudah buat baju, tas, topi, asesoris, dan banyak lainnya lagi,” ungkapnya. Ia juga menambahkan bahwa salah satu baju yang dibuatnya telah dipesan dengan harga Rp7 juta, meskipun ia belum memutuskan untuk menjualnya.
Dalam kegiatan tersebut, tim juga melakukan pendampingan teknik fotografi produk. Mitra begitu antusias mengikuti kegiatan tersebut.
Program Desa Binaan (PDB) “Desa Sentra Kain Kulit Kayu” merupakan kolaborasi strategis antara Universitas Cokroaminoto Palopo dengan Desa Onondowa. Program ini dirancang untuk membangun ekonomi desa melalui peningkatan industri kerajinan kain kulit kayu. (rls)
Tinggalkan Balasan