Tekape.co

Jendela Informasi Kita

Stroke dan Penyakit tak Menular Lainnya Meningkat di Luwu Utara

MASAMBA, TEKAPE.co — Prevalensi penyakit tidak menular (PTM) di Luwu Utara cenderung meningkat.

Hal itu terungkap dalam Pertemuan Peningkatan Kapasitas Kader Dalam Kegiatan Posbindu, yang digelar Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Luwu Utara (Lutra), di Aula Pertemuan Kantor Dinas Kesehatan Luwu Utara, Jalan Simpurusiang, Kelurahan Baliase, Kecamatan Masamba, 26-27 Februari 2020.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Luwu Utara, Dr H Andi Muhammad Nasrum, dalam sambutannya mengatakan, masalah kesehatan masyarakat yang dihadapi saat ini adalah makin meningkatnya kasus penyakit tidak menular.

Dalam data Riskesdas 2018, prevalensi PTM mengalami kenaikan, jika dibandingkan dengan Riskesdas 2013, antara lain kanker, stroke, penyakit ginjal kronis, diabetes melitus, dan hipertensi.

Prevalensi kanker naik dari 1.4% (Riskesdas 2013) menjadi 1,8%.

Begitu juga prevalensi stroke naik dari 7% menjadi 10.9%, dan penyakit ginjal kronik naik dari 2% menjadi 3,8%.

Berdasarkan pemeriksaan gula darah, diabetes melitus naik dari 6.9% menjadi 8.5%; dan hasil
pengukuran tekanan darah, hipertensi naik dari 25.8% menjadi 34.1%.

Ia menjelaskan, kenaikan prevalensi penyakit tidak menular ini, berhubungan dengan pola hidup antara lain merokok.

Konsumsi minuman beralkohol, aktivitas fisik, serta konsumsi buah dan sayur.

Tingginya permasalahan PTM di Indonesia memerlukan upaya pengendalian yang memadai dan komprehensif melalui promosi, deteksi dini, pengobatan, dan rehabilitasi.

Upaya pengendalian PTM dibangun berdasarkan komitmen bersama dari seluruh elemen masyarakat yang peduli terhadap ancaman PTM melalui Posbindu.

“Oleh sebab itu, diperlukan kapasitas kader dalam meningkatkan peran serta masyarakat di posbindu,” ujarnya.

Berdasarkan Renstra Kemenkes Program P2 PTM, persentase desa atau kelurahan yang melaksanakan kegiatan Posbindu PTM di tahun 2019 harus mencapai 50%.

“Hingga saat ini, di Kab. Luwu Utara telah mempunyai 130 posbindu (75,1%), dimana 129 posbindu berada di 129 desa dan 1 posbindu tempat kerja yang berada di Dinas Kesehatan,” jelas Andi Nasrum. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini