Tekape.co

Jendela Informasi Kita

Komitmen Merawat Alam, PT Vale Kokohkan Pondasi Hingga 2050

Proses reklamasi lahan pasca tambang di area PT Vale Indonesia. (foto: dok tekape)

Rehabilitasi lahan pascatambang dilakukan dengan sistem penimbunan atau backfilling, menggunakan lapisan tanah pucuk dan lapisan tanah lainnya dari proses pengupasan lahan.

Tahapan rehabilitasi lahan pascatambang ini meliputi penataan atau pembentukan muka lahan dengan standar lereng lahan rehabilitasi, pengembalian lapisan tanah pucuk dan lapisan tanah lainnya, pengendalian erosi, pembangunan drainase, pembangunan jalan untuk proses revegetasi, penghijauan, pemeliharaan tanaman, dan pemantauan keberhasilan.

Pada tahun 2017 luasan lahan yang direhabilitasi adalah 53 ha. Dengan demikian, sampai dengan akhir tahun 2017, luasan lahan direhabilitasi telah mencapai 4.154 ha. Selain itu, menunjang hal tersebut, PT Vale telah mendirikan kebun bibit modern (nursery) seluas 2,5 hektar yang telah beroperasi sejak April 2006.

Nursery dihadirkan sebagai kebun untuk mengembangkan tanaman dari lahan tambang. Dalam Nursery ini, puluhan jenis bibit tanaman yang dikembangkan. Terdapat tiga tahapan dalam pembibitan itu, mulai dari green house, shade area, dan open area.

Bibit tersebut diambil dari tanaman lokal di Bumi Batara Guru julukan Luwu Timur. Saat ini, ada sekitar 200 ribu bibit di Nursery baik siap tanam hasil dari proses pembibitan.

Nursery PT Vale juga memproduksi berbagai jenis tanaman asli setempat (native species) dan tanaman endemik yang merupakan bagian dari konservasi keanekaragaman hayati. Tanaman lokal antara lain betao, bitti, nyatoh, dan manggis hutan.

Sementara tanaman endemik contohnya eboni dan buah dengen. Bibit tanaman lokal diperoleh dari area tambang yang dibuka atau hasil kerja sama dengan masyarakat setempat.

Sebelum kegiatan penambangan dilakukan, PT Vale memastikan tidak ada spesies fauna maupun flora dilindungi yang ditemukan di lokasi penambangan.

Dalam setahun, area ini menghasilkan bibit tanaman hingga 700.000, yang siap ditanam selain untuk reklamasi lahan di lokasi tambang, juga untuk yang membutuhkan di luar PT Vale.

Reforetation Engineer PT Vale, area Nursery, Andri Ardiansyah mengatakan bahwa sampai tahun ini, PT Vale Indonesia Tbk, telah membuka lahan hutan sebanyak 6.139 Hektar, sedangkan yang telah direklamasi sebanyak 4.211 Hektar.

“Sejak vale di dirikan sampai saat ini, sebanyak 6.139 hektar yang telah dilakukan pengalian, sedangkan lahan hutan yang telah di lakukan reklamasi sebanyak 4.211 Hektar,” terangnya. Rabu, 31 Juli 2019.

Ardiansyah juga menjelaskan dari 65 jenis tanaman yang dilakukan pembibitan di Nursery, yang paling dominan dilakukan pembibitan yakni tanaman pionir seperti biti atau gofasa, casuarina, sengon, biduri, dan dengen.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini