OPINI: Medali Emas Bulutangkis, Hadiah Terindah di Tengah Problematika Bangsa
Oleh: Feni Putri Alifa
(Pencinta Bulutangkis, Mahasiswi S1 Akuntansi Universitas Pamulang, Banten)
TAK akan pernah saya lupa, momen haru sekaligus bangga tercipta pada ajang perhelatan event olahraga dunia, tak lain dan tak bukan adalah Olimpiade Tokyo 2020.
Olimpiade Tokyo 2020 yang dilaksanakan pada tanggal 23 Juli 2021 – 8 Agustus 2021 seketika menjadi pusat perhatian bagi seluruh mata dunia, tak terkecuali bagi bangsa Indonesia.
Pembukaan opening ceremony yang meskipun disebut-sebut masih dikatakan tidak ramai seperti olimpiade pada umumnya, dikarenakan harus digelar pada masa pandemi covid-19 yang mengharuskan seluruh atlet harus tetap menjaga protokol kesehatan, tak lantas menjadikan masyarakat sepi senyap.
Beragam cuitan maupun komentar kerap kali dilontarkan warganet dan menjadi hal yang menarik yang dituangkan pada perhelatan event olahraga dunia tersebut.
Selaras dengan masyarakat, para atlet dunia pun berlomba-lomba dalam mendapatkan gelar juara pada perhelatan akbar olahraga tersebut.
Para atlet sebelumnya juga sudah mendapatkan pelatihan dan pembinaan demi mendapatkan hasil yang terbaik pada Olimpiade Tokyo 2020.
Menceritakan puncak olimpiade, kita sama-sama tahu bahwa salah satu dari wakil Indonesia yaitu Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang merupakan wakil dari cabang olahraga bulutangkis Indonesia mendapatkan medali emas dalam nomor ganda putri pada Olimpiade Tokyo 2020.
Mereka yang awal mulanya bukan merupakan unggulan pada nomor tersebut, ternyata merupakan kuda hitam yang tak disangka-sangka dapat menempati laga final Olimpiade Tokyo 2020 yang berlangsung pada tanggal 2 Agustus 2021.
Pada laga final tersebut, Greysia Polii/Apriani Rahayu bertemu dengan lawan mereka yaitu pasangan ganda putri asal Tiongkok, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan yang merupakan unggulan kedua dari cabang bulutangkis pada nomor ganda putri dan mampu mengalahkan mereka dalam dua set langsung dengan poin 21-19 dan 21-15.
Dengan seluruh dukungan dari masyarakat Indonesia, pada hari yang tak akan pernah saya lupa, Greysia Polii/Apriani Rahayu akhirnya dapat mengukir sejarah untuk pertama kalinya dengan menyabet gelar juara pada ajang Olimpiade Tokyo 2020.
Tak sampai disitu, mereka juga merupakan pasangan ganda putri Indonesia, yang pertama kalinya menjadi juara olimpiade pada nomor ganda putri sejak olimpiade dipertontonkan.
Tak terlupa, sorak sorai masyarakat bergema dengan meneriaki kata “Indonesia, Indonesia” selama pertandingan. Media sosial ramai dengan segala cuitannya terkait pertandingan maupun kemenangan, sampai tangis haru dari masyarakat tak terkecuali dari pecinta bulutangkis tanah air.
Euforia kemenangan akhirnya tercipta, seketika masyarakat Indonesia ramai memperbincangkan bulutangkis. Mulai dari golongan muda sampai tua, seolah-olah bulutangkis merupakan titik balik suka cita bagi masyarakat Indonesia ditengah-tengah situasi pandemi covid-19 yang masih menghantui bangsa kita sampai saat ini.
Dengan berbagai polemik dan masalah yang ada pada bangsa, mulai dari situasi covid-19 yang masih belum jelas sampai kapan akan berakhir, masalah ekonomi dan kesenjangan sosial yang menjadikan keadilan semakin menjadi kronis, masalah pendidikan yang masih belum bisa dikatakan maksimal, korupsi, kolusi dan nepotisme yang masih kerap terjadi, serta isu suku, ras dan agama yang masih saja kerap panas sampai mampu memperpecah belah, namun disamping itu semua, seolah bulutangkis hadir menjadi magnet dalam menyatukan bangsa.
Seketika masyarakat larut, bangga dan haru menghiasi langit bangsa. Di tengah masa pandemi yang tengah menjadi problematika dan segala masalah yang tengah dihadapi bangsa, ada sedikit suka cita yang dapat dipancarkan dari bangsa kita, bangsa Indonesia.
Ada satu sejarah lagi yang dapat kita ceritakan kepada anak cucu kita kelak bahwasannya Indonesia pernah tersenyum bangga.
Medali emas kita raih. Hadiah terindah di bulan Agustus yang merupakan bulan dari kemerdekaan bangsa. Maka dari itulah, medali emas bulutangkis di perhelatan ajang Olimpiade Tokyo 2020 merupakan hadiah terindah di tengah problematika bangsa. (*)
Tinggalkan Balasan