OPINI: Anggaran UNRWA dipangkas, Bukti Nihilnya Rasa Kemanusiaan Dunia
Oleh: Muliawati, S.Kep, Ns
Serangan brutal israel di palestina masih terus berlangsung hingga saat ini, kondisi rakyat sipil makin memprihatinkan, jutaan anak-anak dalam ketakutan, kelaparan, dan kesakitan. Ironisnya anggaran dari UNRWA juga menjadi sasaran israel untuk menambah penderitaan rakyat palestina.
Penjajah Israel menyerukan agar kepala UNRWA, phillipe lazzarini untuk mundur dari jabatannya. Mereka menuding beberapa staf UNRWA terlibat dalam serangan 7 oktober dengan membantu Hamas.
Dengan tuduhan tersebut memicu beberapa donatur utama UNRWA diantaranya AS, Jerman, Inggris, Italia, Australia, Jepang hingga Finlandia menangguhkan dana bantuan untuk badan tersebut.
hal ini diperkuat melalui postingan di platform X, bahwa Lazzarini memperingatkan mengenai pengurangan dana bantuan dari para donatur dapat mengakibatkan kegiatan operasional UNRWA di Jalur Gaza akan segera lumpuh.
Bantuan kemanusiaan UNRWA akan segera terhenti menyusul keputusan sejumlah negara yang memotong dana mereka untuk UNRWA,” tulis Lazzarini.
Misi kemanusiaan ini, yang menjadi tumpuan hidup 2 juta orang di Gaza, Saya terkejut keputusan tersebut diambil berdasarkan dugaan perilaku beberapa individu dan ketika perang terus berlanjut, kebutuhan semakin meningkat dan kelaparan membayangi,” sambung dia.
United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in Near East ( UNRWA ). Sebuah lembaga yang didirikan oleh PBB pada 8 Desember 1949 yang difungsikan sebagai badan operasional non politik yang bertanggung jawab atas kemanusiaan pengungsi Palestina.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bukti-bukti untuk tuduhan Israel terhadap UNRWA “sangat, sangat kredibel.” Namun ia juga mengatakan bahwa UNRWA memainkan peran penting dalam mendistribusikan bantuan yang dibutuhkan di Gaza.
Para pejabat Palestina mengatakan penghentian dana UNRWA akan menjadi hukuman kolektif dan membuat situasi kemanusiaan yang sulit selama perang di Gaza menjadi lebih buruk.
“Langkah yang diambil secara bersamaan selama perang di Gaza ini mengirimkan pesan yang salah. Ada perang melawan rakyat Palestina. Keputusan ini tidak tepat dan harus segera dihentikan. Kami mendesak semua negara untuk mendanai kembali UNRWA karena ini adalah masalah kemanusiaan,” kata Nabil Abu Rudeineh, juru bicara Otoritas Palestina. (VOA, 31/1/2024)
Dengan melakukan pemangkasan dana untuk Palestina maka secara langsung kita bisa melihat gambaran bahwa dunia hari ini tidak memilik empati, mengabaikan rasa kemanusiaan karena terjadi di tengah makin beratnya penderitaan rakyat Palestina termasuk anak-anak yang tak berdosa. Dunia diam saja, seolah merestui perubahan anggaran ini.
Akibat Sistem kapitalisme imperialisme
Perubahan ini membuktikan nihilnya rasa kemanusiaan dunia atas penderitaan muslim Palestina. Dan ini menjadi bukti rusaknya tata kehidupan hari ini, buruknya sistem kapitalisme.
Pandangan hidupnya menjadi pragmatis, yang melakukan dan meninggalkan sesuatu berdasarkan asas manfaat, artinya jika ada keuntungan akan dilakukan, sebaliknya jika menyebabkan kerugian akan ditinggalkan.
Tidak ada ruginya bagi mereka jika menghentikan dana bagi Palestina. Tetapi tidak untuk rakyat palestina yang sangat membutuhkan.
Ini juga menjadi bukti imperialisme terjadi pada palestina dan negara lain makin menguat, ketidakmampuan negara tersebut menghadapi penjajah Israel. Bahkan dalam keadaan nyata didepan mata, genosida terjadi.
Yang pada akhirnya melahirkan sekat-sekat pada semua bangsa karena Nasionalisme, mereka mendahulukan kepentingan para kapitalis dibanding melihat kepentingan bangsa lain yang sangat memerlukan.
Hanya Sistem Islam yang Mampu Memanusiakan Manusia
Islam adalah sistem hidup yang menghormati nyawa manusia, apalagi warga sipil di medan perang. Islam bahkan Allah turunkan untuk menjadi Rahmat bagi seluruh alam, yang artinya dengan diterapkannya sistem Islam maka bukan hanya manusia yang mendapatkan manfaat, tetapi hewan tumbuhan,bahkan alam semesta juga turut merasakan kesejahteraan.
Kemudian dalam Islam memandang hancurnya ka’bah lebih ringan dibanding terbunuhnya 1 nyawa kaum muslim.
Tidak ada perbedaan antara memperlakukan muslim dan non muslim.
Islam menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, termasuk pada umat lain yang membutuhkan bantuan. Setiap muslim diwajibkan memperhatikan tercapainya nilai ini.
Islam membolehkan adanya al qimah al insaniah (Nilai kemanusiaan) yang merupakan bentuk layanan manusia pada sesamanya, sebagai sesama manusia. Tanpa memperhatikan agama, keturunan, warna kulit, bahasa dan pertimbangan yang lain. Dan semua ini dilakukan semata-mata karena faktor kemanusiaan.
Dalam Al Qur’an surah al insan: 8-9 yang artinya:
” Dan mereka memberi makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. Sesungguhnya kami memberikan makanan kepada kamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah. Kami tidak menghendaki balasan dari kamu, serta tidak pula ucapan terima kasih.”
Dan juga dari sabda Nabi SAW
” Dan siapa saja yang menganiaya Ahli dzimmah, maka sesungguhnya sama dengan menganiaya aku.”
Nilai kemanusiaan tersebut diperintahkan oleh islam agar dicapai oleh seorang muslim, bukan karena keuntungan materi. Bahkan dalam al qimah al insaniyyah ini justru malah mengorbankan hartanya. Dan semua itu sanggup dikerjakan oleh setiap muslim dengan motivasi spiritual yang diperintahkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Sehingga jelaslah hanya dalam sistem Islamlah yang mampu memanusiakan manusia.
Wallahu’alam bishowab.(*)
Tinggalkan Balasan