HPI 2020: Perempuan Dominasi Golongan IV ASN Pemkot Palopo, Ini Pandangan Ketua Kopri PMII
PALOPO, TEKAPE.co – Sekaitan dengan Hari Perempuan Internasional (HPI), yang jatuh pada hari ini, Minggu 8 Maret 2020, ternyata di Palopo, ASN golongan IV didominasi kaum perempuan.
Dari jumlah 4.503 Aparatur Sipil Negara (ASN) di ruang lingkup Pemkot Palopo. Tercatat, 62% atau sebanyak 2.795 berjenis kelamin perempuan.
Data itu tertuang dalam laporan Badan Pusat Statistik Kota Palopo, dengan judul ‘Kota Palopo Dalam Angka 2020.’
Dalam laporan tersebut, mencatat tingginya peran perempuan dalam ruang lingkup Pemkot Palopo.
Tidak hanya tingginya angka berjenis kelamin perempuan, dalam laporan tersebut juga dapat dilihat jenjang pendidikan perempuan yang menjadi ASN di Kota Palopo juga lebih tinggi ketimbang laki-laki.
Pada 2019, perempuan yang telah menyelesaikan studi strata 1 (S1), sebanyak 308 orang, sedangkan laki-laki hanya 66 orang.
Tidak hanya jenjang S1, tingkat sarjana/Doktor/Ph.D, juga didominasi perempuan, sebanyak 1.958 dan laki-laki hanya 1.137 orang.
Hanya 2 orang perempuan yang mengisi pos pemerintahan dengan penyelesaian studi sampai Sekolah Dasar (SD), sedangkan laki-laki sebanyak 8 orang.
Jumlah perempuan yang menyelesaikan Tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) juga rendah, hanya sebanyak 12 orang, sedangkan laki-laki sebanyak 24 orang.
Begitu pula jumlah tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) jumlah perempuan hanya sebanyak 422 orang, sedangkan laki-laki sebanyak 456 orang.
Tidak hanya itu, dari table perbandingan golongan berdasarkan jenis kelamin, perempuan juga lebih mendominasi golongan IV, mulai dari Pembina hingga pembina utama.
Tercatat, jumlah perempuan yang mengisi golongan IV yang totalnya sebanyak 742 orang, sedangkan laki-laki hanya 349 orang.
Dari jumlah 2.795, tertinggi 603 orang yang bekerja di Sekolah Dasar, sedang 395 orang di Puskesmas Palopo, 373 orang di Sekolah Menengah Pertama dan terakhir bekerja di RSUD Sawerigading Kota Palopo sejumlah 303 orang.
Ketua Korps PMII Putri (Kopri) Palopo, Ayu Istari Iksan, menanggapi perihal tersebut.
Menurutnya, tingginya jumlah perempuan pada ruang lingkup Pemkot Palopo merupakan salah satu bukti eksistensi perempuan.
“Ini salah satu bukti bahwa, konstruksi yang menempatkan perempuan disektor domestik mulai terbantahkan,” terangnya.
Dalam tabel ketenagakerjaan, jumlah perempuan yang masuk dalam tabel pengangguran terbuka juga rendah, hanya sebanyak 2.818, sedangkan laki-laki sebanyak 5.496 orang.
Namun demikian, dari keseluruhan jumlah penduduk Kota Palopo yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 69.565 orang, tercatat yang bukan angkatan kerja sebanyak 36.612 orang, yang kebanyakan jumlah tersebut perempuan yang berprofesi sebagai IRT (Ibu Rumah Tangga).
Ayu juga tidak mempermasalahkan profesi perempuan yang memilih sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT). Menurutnya, karir dan menjadi IRT merupakan hal tidak perlu diperdebatkan.
“Persoalan menjadi IRT ataupun wanita karir adalah dua hal yang memiliki keistimewaan tersendiri bagi perempuan, tak perlu dibandingkan,” tambahnya.
Namun demikian, Alumni IAIN Fakultas Pendidikan Agama Islam Kota Palopo ini, mendorong agar kualitas pendidikan perempuan bisa lebih baik lagi.
“Pendidikan itu penting demi terlepas dari belenggu kebodohan, karena kebodohan tidak hanya dilihat dia laki-laki atau perempuan saja. Jika dilihat dari data yg dihimpun, meningkatnya jumlah perempuan yang tercatat menyelesaikan study Strata 1, berbanding lurus dengan kesadaran mengenai pentingnya mengenyam pendidikan, tentu itu patut disyukuri,” ungkapnya. (bolang)
Tinggalkan Balasan