Diduga Pukul Warga, Oknum Polisi Palopo Jadi Pemicu Bentrokan di Luwu
LUWU, TEKAPE.co – Bentrokan antarwarga kembali pecah di Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Minggu (12/10) dini hari.
Dua kelompok warga dari Desa Padang Kalua dan Desa Tanah Rigella terlibat saling serang menggunakan batu dan senjata tajam.
Sejumlah warga dilaporkan luka-luka, sementara arus lalu lintas di jalan poros Palopo–Makassar sempat lumpuh total selama lebih dari satu jam.
Kepala Desa Padang Kalua, Umi, membenarkan terjadinya bentrokan tersebut.
Ia menyebut insiden bermula dari dugaan pemukulan oleh seorang anggota polisi terhadap warga Padang Kalua.
“Ada warga kami yang dipukul oleh oknum polisi. Dia menduga korban telah menganiaya anaknya,” ujar Umi saat dikonfirmasi, Minggu (12/10).
Oknum polisi yang dimaksud diketahui bertugas di Polres Palopo dan berdomisili di Desa Tanah Rigella.
Aksi pemukulan itu memicu kemarahan warga Padang Kalua.
Massa sempat mengepung lokasi kejadian dan nyaris menghakimi oknum tersebut sebelum akhirnya diamankan dari tempat kejadian.
Tidak lama berselang, sekitar pukul 23.55 Wita, puluhan pemuda dari Desa Tanah Rigella datang ke Desa Padang Kalua dan melakukan serangan balasan dengan melempari rumah warga, termasuk rumah Kepala Desa Padang Kalua.
Warga Padang Kalua membalas, sehingga terjadi aksi saling lempar batu antarwarga yang menyebabkan situasi kacau.
Kasi Humas Polres Luwu, Iptu Yacobus mengatakan, bentrokan itu dipicu insiden penganiayaan terhadap seorang pelajar Lutfi (16), warga Desa Tanah Rigella.
Peristiwa terjadi pada Sabtu (11/10) malam sekitar pukul 20.00 Wita, di sekitar gerbang batas Kota Palopo dan Dusun Baru Tongkon, Desa Padang Kalua.
“Mengetahui anaknya dianiaya, ayah korban yang merupakan anggota Sat Sabhara Polres Palopo, Bripka R, mendatangi lokasi untuk mencari pelaku,” kata Yacobus.
Saat mendatangi sekelompok pemuda di sebuah warung di wilayah Padang Kalua, Bripka R menanyakan siapa pelaku penganiayaan terhadap anaknya.
Tidak mendapat jawaban, ia memukul seorang pemuda berinisial E (19), warga Dusun Salu Patani, Desa Padang Kalua.
Beberapa jam kemudian, puluhan pemuda dari Tanah Rigella datang menyerang ke arah Padang Kalua.
Bentrokan berlangsung sengit hingga menyebabkan kaca depan mobil patroli polisi pecah terkena lemparan batu.
Sekitar pukul 00.20 Wita, seorang remaja bernama Muh. Antas (16), warga Desa Barowa, yang melintas di lokasi, ikut menjadi korban situasi.
Ia meninggalkan sepeda motornya untuk menyelamatkan diri, namun kendaraan jenis Yamaha Mio M3 miliknya dibakar warga karena dikira milik kelompok penyerang.
Gabungan personel Polres Luwu yang dipimpin Kasat Reskrim AKP Jody Dharma, tiba di lokasi sekitar pukul 00.55 Wita dan berhasil membubarkan massa.
Situasi baru terkendali setelah lebih dari satu jam bentrokan.
“Situasi terakhir sudah kondusif. Personel Polres Luwu dan TNI tetap disiagakan untuk mencegah bentrokan susulan,” ujar Iptu Yacobus.
Warga Padang Kalua berencana melaporkan Bripka R ke Propam Polres Palopo atas dugaan pemukulan yang memicu kericuhan.
Polisi masih melakukan penyelidikan untuk memastikan pihak-pihak yang terlibat serta mengamankan kondisi di lapangan.(*)
Tinggalkan Balasan