Tekape.co

Jendela Informasi Kita

Modal Pas-pasan, Fatmawati Ceritakan Kisah Hidupnya Merantau ke Jakarta Bersama RMS

Bakal calon wakil gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Fatmawati Rusdi menceritakan kisah perjalanan hidupnya, dalam dialog inspiratif bersama milenial dan generasi Z dalam kunjungan dia ke Pinrang. (ist)

PINRANG, TEKAPE.co – Bakal calon wakil gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Fatmawati Rusdi menceritakan kisah perjalanan hidupnya, dalam dialog inspiratif bersama milenial dan generasi Z dalam kunjungan dia ke Pinrang.

Wakil Walikota Makassar itu menekankan pentingnya bekerja dengan setulus hati dan memiliki komitmen kuat.

Fatma pada kesempatan itu, berbagi kisah perjalanan hidupnya bersama sang suami, Rusdi Masse (RMS), Anggota DPR RI, yang juga Ketua DPW NasDem Sulsel.

Ibu lima anak ini mengaku merantau ke Jakarta dengan modal pas-pasan.

“Kakak RMS (sebelum nikah) itu datang ke Jakarta dengan modal Rp75 ribu. Habis nikah saya ke Jakarta. Modalnya Rp700 ribu. Sampai di Jakarta saya tinggal di kos-kosan,” kisahnya.

Fatma ingin menyampaikan bahwa tidak ada keberhasilan seseorang yang diraih secara instan.

Berkaca pada pengalaman pribadi, Fatma mengaku memulai karier sebagai pengusaha maupun politisi semuanya dari nol alias bukan siapa-siapa.

“Saya berangkat dari nol, tapi kami punya prinsip bahwa kami selalu bekerja setulus hati. Kalau kita bekerja dengan setulus hati, Allah akan beri kemudahan,” ujar duet Cagub Andi Sudirman Sulaiman itu, dalam kunjungan ke Kabupaten Pinrang, Minggu (1/9/2024).

Fatma kemudian mengutip pepatah Bugis: “macca na malempu, warani na magetteng,” yang berarti cerdas, jujur, berani, dan tegas.

Eks Wakil Wali Kota Makassar ini mengaku senantiasa memegang teguh pepatah itu.

“Itulah yang saya pegang,” ucapnya.

Fatma kemudian menekankan arti dari kerja keras dan ketulusan sebagai prinsip utama dalam hidupnya.

Dia juga mengingatkan bahwa tidak ada manusia yang sempurna dan setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan.

“Tidak ada manusia yang sempurna. Kita semua punya kelebihan dan kekurangan. Tapi, dari kelurahan mari kita terus belajar, mengasah potensi yang ada dalam diri kita, untuk bisa setara dengan orang-orang hebat,” bebernya.

Perempuan yang juga Wakil Ketua Umum INSA ini melanjutkan bahwa semua orang bisa bermimpi untuk menjadi apa pun.

Akan tetapi, kata dia, hal itu mesti dibarengi dengan kerja keras dan tentunya doa kepada Tuhan Yang Masa Esa.

“Kita boleh bermimpi, tapi mimpi saja tidak cukup. Tentu harus dilandasi dengan usaha, ikhtiar yang lebih. Karena siapa pun bisa jadi apa pun,” pesannya.

Selain itu, Fatma yang berlayar belakang pengusaha menegaskan agar setiap pribadi, khususnya milenial dan generasi Z, mesti mempunyai komitmen dan konsistensi dalam bidang apa pun yang dilakoninya.

“Tentunya juga harus punya komitmen dan konsistensi. Itu kata kuncinya,” serunya. (rls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini