Tambang Untuk Kemakmuran, Komitmen PT Vale Bangun Kemandirian Ekonomi
Vale mengungkapkan, sejak 2015 pihaknya berkomitmen mengembangkan pertanian secara berlanjutan melalui Program PPM dan Pengembangan Kawasan Perdesaan Mandiri (PKPM), yang bersinergi dan berkolaborasi dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) dan Transmigrasi.
Secara bersama, mereka memberikan pendampingan teknis dan kelembagaan terhadap pelaku usaha tani organik dengan sistem SRI.
“Sistem ini memberi banyak manfaat selain ekonomis juga menjaga ekologi agar terus lestari,” ujar Bayu Aji.
Di luar kelompok petani, PSRLB juga mengedukasi dan pemberdayaan kaum perempuan, dengan aktivitas budidaya tanaman obat keluarga-herbal serta pembinaan kesehatan tradisional (hatra).
Hingga saat ini terdapat beberapa kelompok tani perempuan yang konsisten membudidayakan tanaman herbal, serta puluhan peserta pendampingan dan pelatihan yang telah memegang tersertifikasi hatra tingkat pertama.
Hasil budidaya tanaman obat keluarga-herbal itu bisa didapatkan di Desa Nikkel, Sorowako.
PT Vale memberikan pembinaan khusus untuk memanfaatkan tanaman herbal dan mengembangkan ramuan herbal.
Ada sekitar 50 jenis produk herbal berhasil diracik warga Desa Nikkel. Semua produknya pun alami dari bahan yang ditanam tanpa penggunaan kimia.
Ada 163 jenis tanaman herbal yang dirawat, yang telah memiliki sertifikat layak untuk dikonsumsi.
Tempat yang berukuran panjang 250 meter dan lebar 10 meter, dulunya menjadi tempat pembuangan sampah dan ternak sapi ini, berhasil disulap menjadi taman yang penuh dengan tanaman herbal, sehingga menjadi salah satu tempat yang berguna.
“Semua tanaman herbal, diberi pupuk organik kompos, tanpa menggunakan pupuk kimia. Bibitnya juga sebagian dari PT Vale dan selebihnya dicari di tempat lain,” jelas Bayu Aji.
Adapun tanaman yang paling banyak ditanam diantaranya Bawang Dayak, Sinaguri, Nanas Kerang (obat TBC), Udang Dewa (obat kanker payudara diabetes, gondok beracun) serta tanam tanaman herbal lainnya.
Memaksimalkan Potensi Pariwisata Danau Matano
Potensi besar Danau Matano di sektor pariwisata, hingga kini belum tergarap serius. Padahal, sektor pariwisata danau purba dan terdalam se Asia Tenggara ini dapat mengalahkan Danau Toba, jika terkelola dengan baik.
Sektor pariwisata bisa menjadi salah satu alternative dalam membangun kemandirian ekonomi. Dengan berkembangnya sektor pariwisata, maka UMKM akan lebih maju.
Pengelolaan sektor pariwisata Danau Matano ini telah dimulai oleh PT Vale, dengan membangun Pantai Ide. Namun pengelolaannya belum maksimal.
Belakangan ini, muncul gagasan untuk mengelola sektor pariwisata Danau Matano dengan baik, melalui pengembangan konservasi taman wisata Danau Matano.
Menyambut gagasan itu, PT Vale Indonesia Tbk memberikan dukungan penuh terhadap rencana pengembangan konservasi taman wisata Danau Matano.
Dukungan tersebut disampaikan, Direktur External Relations dan Corporate Affairs PT Vale Indonesia, Endra Kusuma, dalam Forum Group Discussion (FGD) bertema ‘Membangun Model Kolaborasi Para Pihak untuk Konservasi Taman Wisata Alam Danau Matano,’ di Hotel Lagaligo, Jumat (13/08/2021).
Tinggalkan Balasan