Tekape.co

Jendela Informasi Kita

Sinjai Raih Peringkat Pertama Penurunan Stunting 2021 di Sulsel

Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Hj.Andi Kartini Ottong (tengah) mewakili Pemerintah Kabupaten Sinjai menerima penghargaan peringkat pertama di Eboni Ballroom Hotel Gammara Makassar, Kamis 7 Juli 2022. (rasyid/tekape.co)

SINJAI, TEKAPE.co – Kabupaen Sinjai merah peringkat pertama pada penilaian kinerja 8 aksi konvergensi penurunan stunting tahun 2021 di Provinsi Sulswesi Selatan.

Hal itu diketahui dalam acara workshoop penguatan pelaksanaan percepatan penurunan stunting tahun 2021 tingkat Sulawesi Selatan.

workshoop tersebut berlangsung di Eboni Ballroom Hotel Gammara Makassar, Kamis 7 Juli 2022.

Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Hj.Andi Kartini Ottong mewakili Pemerintah Kabupaten Sinjai menerima penghargaan peringkat pertama tersebut.

“Alhamdulillah hasilnya Kabupaten Sinjai meraih peringkat pertama tingkat Provinsi Sulawesi Selatan,” kata Andi Kartini didampingi Kepala Bappeda Sinjai, Irwan Suaib.

Ia juga mengucapkan terima kasih seluruh tim TPPS Kabupaten Sinjai atas kinerjanya yang luar biasa.

Terima kasih kepada seluruh masyarakat Sinjai atas segala dukungannya dan kepada seluruh OPD, atas sinergitasnya dan Kepada Tim Penggerak PKK yang senantiasa bersama setiap gerak langkah kita.

Andi Kartini menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas penghargaan yang di berikan oleh pemerintah pusat atas pemberian penilaian kinerja 8 aksi konvergensi penurunan stanting tingkat regional 1.

”Karena itu saya berharap perlunya kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk menangani Stanting khususnya di Kabupaten Sinjai,” ucapnya.

Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri, Teguh Setyabudi saat membuka acara tersebut secara virtual mengatakan, arahan Presiden, tahun 2022 ini prevalensi stunting di Indonesia harus turun setidaknya menjadi 3 persen melalui intervensi spesifik dan sensitif.

“Dan yang terpenting harus di lakukan adalah penguatan implementasi di tingkat posyandu tentunya keterlibatan TPPS di daerah masing- masing” harap Teguh.

Workshop disaksikan Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, diikuti oleh 17 Provinsi dan 51 pemerintah kabupaten/kota yang tergabung dalam wilayah regional 1.

(rasyid)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini