Polidewa Palopo Cetak Cetak 34 Ahli Madya di Wisuda Perdana
PALOPO,TEKAPE.co – Politeknik Dewantara (Polidewa) Palopo melangsungkan wisuda di Gedung Merdeka Convention Hall (MCH) Jl Andi Kambo, Kelurahan Salekoe, Kecamatan Wara Timur, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Sabtu 3 Februari 2024.
Wisuda tahun akademik 2023/2024 adalah yang perdana sejak Yayasan Pendidikan Dewantara Utama (YPDU) mengelola kampus.
Wisuda dihadiri Kepala LLDIKTI Wilayah IX Dr Andi Lukman MSi, Asisten I Pemkot Palopo Drs Ruslan MSi, Prof Jasruddin, Ketua YPDU Asmawati SPd MPd, rektor sejumlah kampus di Palopo, mitra Polidewa hingga orang tua dan keluarga wisudawan.
Rapat senat terbuka luar biasa dalam rangka wisuda yang dibuka oleh Direktur Polidewa Palopo Dr Suaedi SPd MSi berlangsung kurang lebih 2,5 jam. Suaedi dalam sambutannya menyampaikan beberapa hal, termasuk menceritakan awal mulanya YPDU mengelola kampus vokasi itu.
Polidewa Palopo sebut Suaedi bermula dari Akademi Teknologi Industri (ATI) Dewantara Palopo yang berdiri sejak 1999. Namun dalam perjalanannya, ATI mengalami kemunduran dan dinyatakan vakum atau tidak aktif pada tahun 2014-2018.
Pertengahan 2018, YPDU sepakat dengan pengurus lama untuk mengelola kampus dan di tahun 2019 ATI dinyatakan aktif lagi oleh LLDIKTI. Dilanjutkan dengan penerimaan mahasiswa baru.
Mulanya ATI membuka tiga Program Studi (Prodi) Diploma Tiga (A.Md.T), yaitu Prodi Teknik Sipil, Mesin Otomotif, dan Teknik Elektronika. “Ketika itu hanya 10 pendaftar, enam mahasiswa lanjut sampai wisuda,” beber Suaedi.
Tahun 2021, ATI menambah jurusan dengan membuka Prodi Sarjana Terapan Multimedia, Arsitektur, dan Teknologi Pangan. “Tahun 2020 mahasiswa jadi 70, 2021 turun menjadi 50 akibat Covid, naik lagi pada tahun 2022 menjadi 167, dan 416 orang pada tahun 2023, untuk tahun ini (2024) maba sudah 315,” jelasnya.
Suaedi juga menyampaikan bahwa pada Oktober 2023, ATI berubah bentuk menjadi Polidewa ditandai dengan terbitnya SK dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
“Saat ini Polidewa mempunyai 40 dosen, enam dosen tengah melanjutkan pendidikan doktor, masing-masing satu orang melanjutkan pendidikan di Japan dan Korea Selatan, sisanya di dalam negeri,” katanya.
Suaedi juga mengungkap bahwa sebagian besar mahasiswa yang kuliah di Polidewa tergolong kurang mampu dari segi ekonomi, namun punya semangat juang yang tinggi dalam menimbah ilmu.
Oleh sebab itu, pihaknya mengeluarkan kebijakan SPP murah 600 ribu. “Kenapa kita buat kebijakan seperti itu, karena visi kami semua tamatan SMA, SMK maupun MA harus kuliah, tidak boleh ada menganggur, semua yang kuliah harus kerja,” tuturnya.
Tidak sampai di situ, Polidewa juga menyiapkan beasiswa KIP, Prestasi, Tahfidz, dan Kredit Mahasiswa Dewantara. “Beasiswa Kredit Mahasiswa Dewantara yang unik dan tidak ada di tempat lain, mahasiswa bisa kuliah gratis, nanti bayar setelah lulus dan bekerja,” jelas dia.
Mahasiswa yang diwisuda berjumlah 34 orang dan sebagai besar telah bekerja di perusahaan ternama. “34 orang dinyatakan lulus sebagai ahli madya teknik. Namun hanya 29 orang yang hadir, lima orang tidak bisa hadir karena tidak mendapatkan cuti dari tempatnya bekerja,” beber Suaedi.
Prof Jasruddin yang pada wisuda ini didaulat sebagai pembawa Orasi Ilmiah mengangkat judul Program Studi dan Perguruan Tinggi Unggul di Era Digital dan Kecerdasan Buatan (AI).
“Judul ini menjadi sangat penting karena kita berada di era dimana teknologi, terutama kecerdasan buatan telah mengubah lanskap seluruh aspek kehidupan termasuk pendidikan dan tuntutan dunia kerja secara signifikan,” ujar dia.
Andi Lukman, Kepala LLDIKTI Wilayah IX memuji Polidewa. “Ini wisuda yang luar biasa, rata-rata lulusan sudah bekerja, ini jarang ditemui. Kenapa bisa, karena tagline kuliah langsung kerja dan itu dibuktikan,” paparnya.
Polidewa Palopo beralamat di Jl KH Ahmad Razak, Kelurahan Binturu, Kecamatan Wara Selatan, Kota Palopo, Sulawesi Selatan. Tahun ajaran 2024/2025, Polidewa membuka tujuh Prodi, yaitu Diploma Tiga Teknik Sipil, Mesin Otomotif, Teknik Elektronika, serta Sarjana Terapan Multimedia, Arsitektur, Teknologi Pangan, dan Pertambangan. (rls)
Tinggalkan Balasan