OJK Sebut Perekonomian Luwu Utara di Atas Provinsi dan Nasional
MASAMBA, TEKAPE.co – Berdasarkan data BPS 3 tahun terakhir, ekonomi Luwu Utara tumbuh di kisaran 7,66%, lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan, yang tumbuh di kisaran 7% dan nasional yang hanya tumbuh di kisaran 5%. Angka ini salah satu yang tertinggi di Sulsel.
Demikian diungkapkan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 6 Sulawesi, Maluku dan Papua, Zulmi, di acara Pengukuhan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), Rabu (1/8), di Aula La Galigo Kantor Bupati Luwu Utara.
“Kinerja industri jasa keuangan di Kabupaten Luwu Utara terus menunjukkan perkembangan yang positif. Hal ini tidak terlepas dari kinerja perekonomian di Kabupaten Luwu Utara yang terus tumbuh cemerlang,” ungkap Zulmi, di hadapan Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani, Wakil Bupati Muhammad Thahar Rum, Sekretaris Daerah Abdul Mahfud, para Kepala Perangkat Daerah Lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Utara, para Camat, Lurah, Pelaku Usaha serta para peserta Rapat Koordinasi TPAKD lainnya.
Zulmi menambahkan, struktur perekonomian Kabupaten Luwu Utara terlihat sangat dominan pada sektor pertanian, yang juga mencakup perkebunan, kehutanan, dan perikanan dengan pangsa 51,79% terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Luwu Utara.
“Sektor lainnya juga turut menyumbang andil besar dalam perkonomian Luwu Utara, yaitu sektor konstruksi dengan pangsa 11,07%, sektor perdagangan 8,59%, dan sektor jasa pendidikan 5,77%,” terang Zulmi.
Sementara itu, Bupati Indah Putri Indriani, dalam sambutannya mengapresiasi apa yang diungkapkan Kepala OJK, Zulmi, terkait pertumbuhan ekonomi. Data BPS yang diungkap Zulmi, kata Indah, menunjukkan bahwa terjadi pemerataan pendapatan di Luwu Utara dengan gini rasio yang rendah.
“Ekonomi kita bertumbuh 7,6% di atas provinsi dan nasional. Ini artinya bahwa kita sementara berlari kencang. Dengan gini rasio yang rendah, menunjukkan bahwa di Luwu Utara terjadi pemerataan pendapatan,” tutur Indah.
Hal senada dikatakan Kepala Biro Perekonomian Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Since Erna Lamba. Menurutnya, dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan gini rasio yang rendah menunjukkan bahwa pembangunan yang dilakukan di Luwu Utara dari aspek pemerataan itu cukup bagus karena pembangunan ekonominya dilakukan secara inklusif, artinya melalui pemberdayaan masyarakat.
“Ekonomi di Luwu Utara ini ditopang oleh masyarakat bawah, bukan segelintir pengusaha-pengusaha besar,” ujar Since.
Ke depan, kata Since, harus dipikirkan bagaimana melahirkan ekonomi kreatif, yaitu ekonomi yang disupport oleh ide.
“Ekonomi kreatif bisa menyangkut kuliner, fashion, dan lain-lain, bukan hanya di sektor pertanian saja. Ekonomi yang dibangun harus ekonomi produktif yang lahir dari bawah,” katanya. Ia mengatakan, yang perlu dicermati dalam RPJMD adalah membangun program dari hulu ke hilir.
Tinggalkan Balasan