FFASS 2018 Resmi Ditutup, Forum Anak Se-Sulsel Minta Anggaran DP3A Ditambah
MASAMBA,TEKAPE.co — Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Luwu Utara, Abdul Mahfud, secara resmi menutup Festival Forum Anak Sulawesi Selatan (FFASS), di Aula Hotel Remaja Indah Masamba, Sabtu 31 Maret 2018.
Dalam sambutannya, Abdul Mahfud, mengatakan bahwa sudah seharusnya pemerintah daerah kabupaten/kota harus mampu memberikan dukungan, baik moril maupun materil, kepada SKPD yang menangani kelembagaan forum anak ini.
“Salah satu butir kesepakatan yang dibacakan tadi adalah pemerintah harus menambah anggaran Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), agar seluruh program kerja yang telah disusun bisa dilaksanakan dengan baik,” ujar Mahfud.
Di hadapan ratusan peserta FFASS, Mahfud tak lupa mengucapkan terima kasih dan menyampaikan permohonan kepada seluruh tamu dan peserta yang hadir mengikuti hajatan tahunan ini. “Pada akhirnya, Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Utara mengucapkan terima kasih atas partisipasinya dan mohon maaf jika selama festival ini berlangsung ada hal-hal yang kurang berkenan. Dan kepada anak-anakku semua, tetaplah berkarya. Semoga Festival Forum Anak Sulawesi Selatan kali ini bisa menjadi panutan dan contoh yang baik dalam penyelenggaraan berikutnya,” harap Mahfud.
BACA JUGA:
250 Anak Berkumpul di Festival Forum Anak, Indah Berpesan Berikan Ruang Mereka Untuk Karya
Pada FFASS kali ini, Forum Anak Kabupaten Luwu Utara belum berhasil mendapatkan satu pun kategori penghargaan? Salah seorang pendamping sekaligus pejabat di DP3A Kabupaten Luwu Utara, Hariana, menjelaskan bahwa Forum Anak Kabupaten Luwu Utara belum mampu mendapat satu pun penghargaan disebabkan usia SKPD yang baru setahun terbentuk. “Dibanding daerah lain, kita termasuk masih baru. DP3A Luwu Utara ini kan baru setahun.
Jadi otomatis kita masih lemah di sektor finansial. Padahal sektor ini menjadi urat nadi berjalannya program kerja forum anak ke depan,” jelas Hariana.
Satu tahun belakangan ini, kata Hariana, DP3A baru sampai kepada upaya penguatan kelembagaan, mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan sampai desa/kelurahan.
“Beda dengan daerah lain yang sudah lebih dulu terbentuk dan tentunya sudah mapan dalam program kerja karena didukung anggaran yang memadai, kita masih dalam tahap penguatan kelembagaan. Untuk itu, ke depan, kami berharap seluruh SKPD bisa bersinergi dan menterjemahkan apa yang menjadi keinginan kelembagaan forum anak ini,” terangnya.
Duta forum anak yang akan mewakili Provinsi Sulawesi Selatan ke tingkat nasional adalah Abdillah Haerul dari Makassar, Rindi Saputra (Bone), Alfiadra Pangngoli (Tana Toraja), Taskiah Aliah (Sidrap), Egi (Sinjai), Andi Mattalatta (Wajo), Muhammad Agus (Gowa), Tiara Pangodangan (Luwu Utara), Adelfi (Palopo), Muhammad Fadel (Lutim), Bintang Al Rasyid (Enrekang), Rosa Sartika (Torut), Zahara Putri Akila (Parepare), Arkam Ayu (Takalar), Musdalifah (Soppeng), Lisda Yanti (Jeneponto), Muhammad Yusril (Maros), Iiss Ariska (Barru), Annisa Reski (Selayar), dan Ahmad Fatonah (Banteang). (lh/jsm)
Tinggalkan Balasan