OPINI: Dari Kaos, Menuju Istana
Oleh: Gilang Ramadhan
* Ketua KAMMI Komisariat IAIN Palopo
AKHIR-akhir ini, trend kaos #2019gantiPresiden ibarat air bah di sosial media. Itu berarti rakyat yang memakai koas tersebut menunjukkan pesan moral bahwa pemerintah saat ini tidak layak untuk di dilanjutkan, sehingga rakyat melakukan orasi non verbal kepada rezim saat ini, bahwa rezim ini cukup satu periode saja.
Dengan boomingnya kaos #2019gantiPresiden di Sosial media yang awalnya hanya dipopulerkan politisi dari PKS, Mardani Ali Sera, yang menyatakan bahwa gerakan tersebut gerakan yang legal secara konstitusional, karena memang di tahun 2019 rakyat akan kembali memilih presidennya, ternyata mendapat tanggapan dari presiden Jokowi dalam pidatonya yang mengatakan ‘masa kaos bisa ganti Presiden???’
Namun, ternyata jauh sebelumnya di Thailand rezim yang berkuasa sampai pada tahun 2006 yakni Thaksin Shinawatra berhasil digulingkan dengan aksi massa menggunakan kaos yang berwarna merah yang memenuhi Kota Bangkok. Begitupun juga dengan Benito Mussolini, yang ingin mengganti resim yang berkuasa. Mussolini mulai meretas jalannya menuju kekuasaan yang didukung dengan barisan yang menggunakan kaos hitam.
Dan pada akhirnya rezim yang berkuasa tumbang dengan menyerahkan kekuasaannya kepada Mussolini. Koas politik itu menunjukkan simbol politik yang kuat, kalau di Indonesia masyarakat yang menggunakan kaos tersebut sebagai ekspresi akan kebebasan berpendapat di negara yang demokratis ini.
Mengamati trend koas #2019 ganti presiden yang bertemu dengan sosial media (gerakan massa tanpa lembaga) justru semakin menurunkan elektabilitas jokowi menuju RI 1 dalam pemilihan 2019 mendatang.
Meskipun salah satu kemenangan jokowi pada tahun 2014 dengan pencitraannya menggunakan koas oblong hingga membawanya menjadi RI 1, hal tersebut kini mulai menyadarkan masyarakat bahwa betapa pentingnya mencari pemimpin yang berkualitas.
Akankah pencitraannya memakai kaos oblong yang seolah-olah merakyat dengan tagar #Jokowi2periode membuatnya akan kembali terpilih menjadi RI 1 di tahun 2019 mendatang? ataukah #2019gantiPresiden yang akan menjadi pemenangnya pada pemilihan 2019 mendatang? Kita tunggu saja. (*)
Tinggalkan Balasan