Tekape.co

Jendela Informasi Kita

Bisnis ‘Lendir’ di Palopo (1), Lebih Mudah Ditemukan di Aplikasi, Omset Hingga Rp5 Juta Semalam

Ilustrasi (net)

PALOPO, TEKAPE.co – Cerita aktivitas seks komersial di Palopo banyak diceritakan dari mulut ke mulut. Mulai dari yang konvensional, hingga prostitusi online.

Cerita itu kemudian memunculkan rasa ingin tau suburnya bisnis prostistusi, yang orang biasa istilahkan dengan bisnis ‘lendir’ di Palopo.

Berbagai macam modus yang dipakai para pekerja seks komersial di Kota Palopo, mulai dari modus bekerja di salon yang melayani pijat, hingga mereka yang memang disiapkan untuk stay di hotel.

Sore itu, redaksi Tekape.co menurunkan tim investigasi untuk menelusuri aktivitas seks komersial di Palopo, kota berjuluk Idaman itu.

Berbekal dari tips mudah untuk menemukan para penjajal seks, tim kemudian mencoba membuka aplikasi yang banyak disebut jadi sarang para pekerja seks komersial (PSK).

Aplikasi berlogo lebah itu kemudian menemukan satu akun dengan foto yang tak tampak jelas. Chat dengan kode khusus pun langsung direspon.

Setelah melewat percakapan panjang, sang target pun mengajak ketemuan di salah satu salon dengan layanan pijat, di bilangan Jl Tandi Pau.

Tim investigasi mencoba menelusuri lebih dalam. Senyum manja pelayan salon, sebut saja Dara (nama samaran, red) langsung menyambut saat tiba di salon.

Ia pun mempersilahkan untuk masuk ke kamar berukurang, sekitar 1,5 x 2 meter. Sambil memijat seadanya, Ia membeberkan jika profesi bekerja di salon hanyalah modus belaka. Target utamanya adalah para pria hidung belang.

Soal memijat, jauh dari kesan profesional. Hanya sekedar mijat. Tak ada trik khusus dalam memijat. Sesekali istirahat dan bertanya, yang mana lagi perlu dipijat.

“Kami biasanya menawarkan jasa pijat kepada tamu kami. Normalnya untuk pijat biasa kami kenakan tarif Rp150 ribu, namun jika tamu minta pijat dengan layanan khusus, kami kenakan tarif Rp450 ribu, sudah termasuk kamar untuk sekali pakai,” beber perempuan bertubuh mungil dan molek itu.

Ia juga mengaku, dalam mencari tamu, ia menggunakan aplikasi sosial media. Dia menilai, aplikasi tersebut sangat cocok bagi para pekerja layanan khusus seperti dirinya.

“Lebih mudah untuk dapat tamu kalau pakai aplikasi, sekali chat BO (istilah untuk Booking, red), langsung ketahuan kalo dia butuh layanan khusus,” bebernya.

Saat ditanya apakah ia menikmati pekerjaan yang ia lakoni, sambil tersenyum malu dia mengatakan sangat menikmati.

Enjoy abang. Enak, cuma berapa menit udah dapat duit lumayan,” tandasnya.

Soal pendapatan, Ia mengaku, bisa diperoleh dalam sehari semalam berkisar antara Rp2 juta hingga Rp5 juta.

“Pernah sampai Rp5 jutaan bang, tapi kalau lagi sepi tamu, paling bisa dapat Rp2 jutaan,” katanya.

Perempuan berkulit putih dengan bibir merah dan tipis itu juga membeberkan, jika tamu yang sudah lakukan transaksi, bisa diberikan layanan di tempat yang tergantung keinginan sang tamu.

“Biasa saya diajak ke kamar nginap yang dibayar Rp50 ribu untuk layanan short time. Tapi biasa juga mainnya disini saja, kamar salon aja sih,” bebernya.

Soal alasan terjun ke pekerjaan itu, sambil tersipu, ia berkata bahwa saat ini pekerjaan yang paling mudah menghasilkan pundi rupiah yaitu dengan memberi layanan khusus tersebut.

“Pertamanya saya coba-coba, tapi lama-lama saya nikmati juga, karena santai kerjanya, sudah bisa dapat uang yang lumayan,” ungkapnya.

Ia juga menjelaskan awal mula ia terjun ke pekerjaan itu dengan rasa cemas dan khawatir.

“Pasti dimana-mana itu kalau pertama, takut dan malu sama tamu. Saya juga begitu, tapi sekarang biasa-biasa saja saya rasa. Bahkan, malahan terkadang kalau si tamu pintar main, saya juga ikut menikmati,” katanya, sambil tersipu malu. (/*bersambung)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini