Belum Dilantik, Masyarakat Seko Buat Surat Terbuka Untuk Gubernur Sulsel
MASAMBA, TEKAPE.co — Perhelatan Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur (Pilgub) Sulawesi Selatan baru saja dilaksanakan Rabu 27 Juni 2018 baru-baru ini, sementara penetapan pemenang dalam perhelatan Pilgub Sulsel tahun 2018 belum juga dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Sulawesi Selatan bahkan pelantikan Gubernur-Wakil Gubernur Sulawesi Selatan juga menurut informasi yang berhasil dihimpun tekape.co akan dilakukan pada bulan Juli 2018 mendatang.
Akan tetapi sejumlah harapan besar masyarakat Sulawesi Selatan khususnya yang ada di Kecamatan Seko, Kabupaten Luwu Utara telah membuat surat terbuka untuk Gubernur Sulawesi Selatan yang terpilih pada Pilkada serentak 27 Juni 2018 ini.
Sekadar diketahui, berdasarkan dari sejumlah lemba survei terkemuka masing-masing melalui hasil quick qount (hitungan cepat) pemenang dalam Pilgub Sulawesi Selatan 2018, Paslon Gubernur-Wakil Gubernur Sulsel, Prof Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman unggul menempati posisi pertama dari ketiga kompetitor lainnya.
Diposisi kedua diisi oleh Paslon Gubernur-Wakil Gubernur Sulsel, Nurdin Halid- Aziz Kahar Mudzakkar, diposisi ketiga diisi oleh Paslon Gubernur-Wakil Gubernur Sulsel, Ichsan Yasin Limpo-Andi Kahar Mudzakkar, dan diposisi terakhir ada Paslon Gubernur-Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu’mang-Teribali Lamo. (ale)
Ini isi surat terbuka masyarakat di Kecamatan Seko, Kabupaten Luwu Utara untuk Gubernur Sulawesi Selatan yang terpilih.
Surat Terbuka :
Kepada
Yth. GUBERNUR TERPILIH SULAWESI SELATAN,
Bapak Gubernur terpilih 2018 – 2023 terkasih, inilah gambar buram wajah pertiwi ( Kecamatan Seko , Kabupaten Luwu Utara).
Di belahan jantung pulau sulawesi tanah tanah seko yang nan indah permai, ternyata menyimpan tragedi, yang sudah berpuluhan tahun didiamkan, dan buruknya oleh masyarakat diterima sebagai kehendak Tuhan Yang Maha Esa.
Nama Seko atau Kecamatan Seko mungkin bagian terkecil dari Sulawesi Selatan, yang menjunjung tinggi Pancasila und UUD 1945, dan atau sebagai daerah terbelakang yang terbentang di dataran tinggi to Kale Kaju (sapaan akrab untuk tanah Seko).
Mungkin juga Kecamatan Seko tidak masuk dalam bagian proses percepatan pembangunan yang menggunakan anggaran seperti daerah lain. Kecamatan Seko umumnya mungkin juga tidak termasuk daerah potensial yang layak dikembangkan baik infrastruktur maupun manusianya. Tapi satu bagian yang tak dapat di pisahkan dengan daerah lain di bawah tanggung jawab Pemerintahan Kabupaten Luwu Utara, juga berada di bawah Pemerintahan Bapak GUBERNUR.
Mengapa?
Ribuan manusia yang tinggal di sekitar daerah ini tidak memiliki akses pembangunan seperti di daerah lain. Ketika musim hujan tiba, seluruh akses ke Seko lumpuh total.
Haruskah Masyarakat, Umat, seperti kata Ebiet G Ade, penyanyi balada kebanggaan Indonesia, “Mesti bertanya pada rumput yang bergoyang?”
Sebagai warga Seko , kami memohon Bapak untuk memperhatikan kami warga Bapak. Potret buram infrastruktur ini kiranya menjadi bagian yang bisa Bapak perhatikan dan selesaikan.
Tolong BUAT kan kami JALAN, juga JEMBATAN untuk membuka akses ke Kecamatan Seko.
Kami memohon untuk menjadikan jalan STRATEGIS.
Sekian Trimah Kasih…
Warga Kecamatan
Seko
Ttd.
Ini foto-foto kondisi akses jalan menuju Kecamatan Seko, Luwu Utara.
Kecamatan Seko, salah satu kecamatan terpencil di Kabupaten Luwu Utara. Selain Seko, juga ada kecamatan Rampi, yang kondisi jalannya hampir sama. Kondisi jalan menuju ke dua kecamatan terpencil itu cukup menantang. Khusus di Seko, offroad telah pernah sampai ke ibukota kecamatan.
Sebagai transportasi alternatif, Pemkab telah menyiapkan Bandara. Sudah ada penerbangan perintis yang melayani dua kecamatan terpencil tersebut.
Berikut foto-foto kondisi jalan menuju Kecamatan Seko, yang diambil dari postingan dia media sosial.
Tinggalkan Balasan