Bazar Sampah Palopo, Belanja Sembako Bayar Pakai Kardus dan Plastik
PALOPO, TEKAPE.co – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palopo punya cara unik mengajak warganya mengelola sampah.
Sejak Juni 2025, setiap Jumat pagi halaman kantor DLH berubah menjadi pasar kecil.
Bedanya, di sini uang tunai tidak berlaku. Kardus, botol plastik, kaleng, kertas, kaca, hingga besi menjadi alat tukar resmi.
Barang-barang anorganik itu bisa dibarter dengan sembako: minyak goreng, gula, mi instan, susu, kecap, sampai sabun.
Tujuannya sederhana, mengurangi tumpukan sampah, terutama plastik, sekaligus mengajarkan warga memilah sejak dari rumah.
Kepala DLH Kota Palopo, Emil Nugraha, mengatakan program ini dirancang untuk membangun kebiasaan baru di tengah masyarakat.
“Kami ingin warga sadar bahwa sampah punya nilai. Kalau dipilah, plastik tidak akan langsung berakhir di TPA. Sampah bisa diolah, bahkan menghasilkan barang bermanfaat,” ujarnya, Senin, 11 Agustus 2025.
Respons warga cukup hangat. Meski belum semua tahu, mereka yang datang pulang dengan senyum lebar, belanja sembako tanpa keluar uang sepeser pun.
Mila, warga Palopo, mengaku baru mendengar program ini beberapa hari lalu. “Daripada sampah menumpuk, mending dibawa ke sini. Bisa jadi gula atau minyak goreng,” katanya.
DLH berencana memperluas Bazar Sampah ke seluruh kelurahan di Palopo. Harapannya, warga di wilayah jauh dari kantor DLH tak perlu repot untuk berpartisipasi.
“Kalau bisa segera dijalankan di semua kelurahan, pasti lebih banyak yang ikut,” kata Mila.
Dengan cara sederhana ini, DLH Palopo berharap muncul kesadaran kolektif: bahwa menjaga lingkungan bukan hanya tugas pemerintah, tapi juga kebiasaan yang bisa dimulai dari halaman rumah sendiri.(*)
Tinggalkan Balasan