Tekape.co

Jendela Informasi Kita

Tak Ada Honor Khusus Penggali Kubur Covid-19 di Palopo

PALOPO, TEKAPE.co – Belakangan ini, beberapa jenazah positif Covid-19 di Kota Palopo, Sulawesi Selatan, terkesan ditelantarkan.

Pasalnya, liang lahat tidak tersedia, sehingga keluarga pasien terpaksa menggali sendiri kubur di pemakaman khusus covid-19, di Salupao, Kecamatan Telluwanua, Kota Palopo.

Usut punya usut, ternyata memang tidak ada honor khusus penggali kubur covid-19. Mereka hanya menerima honor normal sebagai honorer biasa.

BACA JUGA:
Akui Ada Keterlambatan, Gugus Covid-19 Palopo Minta Maaf dan Telah Lakukan Antisipasi

Plt Kadinkes Palopo, Taufiq SKep Ns MKes, mengatakan, memang belum ada honor petugas pemakaman. Mereka hanya mendapat honor dari instansinya.

“Untuk honor petugas pemakaman belum ada, hanya honor dari instansinya,” jelas Taupiq, melalui pesan singkatnya, kepada wartawan.

BACA JUGA:
Jenazah Covid-19 Diduga Terlantar di Palopo, Makam Belum Siap, Digali Sendiri Oleh Keluarga

Soal pemulasaran jenazah covid-19, jelas Taufiq, biayanya ditanggung BPJS kesehatan.

“Rumah sakit swasta dan pemerintah tetap sama. Pemulasaran jenazah dibayarkan pemerintah pusat melalui BPJS kesehatan,” jelasnya.

Asisten 2 Palopo ini menjelaskan, pemerintah daerah baru akan menanggung biaya pemulasaran, jika pasien covid19 meninggal di rumah.

“Nanti dana daerah digunakan, kalau ada pasien positif covid-19 meninggal, bukan di rumah sakit, tapi meninggalnya di rumah, itu baru pemerintah daerah yang biayai,” jelasnya.

Sementara tim Satgas yang bertugas mengantar hingga memakamkan jenazah dengan APD lengkap diakui tidak dihonor dari dana covid-19 APBD Palopo.

Sekadar diketahu, sebanyak tiga jenazah yang dinyatakan meninggal akibat Covid19 di Kota Palopo, terpaksa diurus sendiri oleh pihak keluarga, setelah diduga ditelantarkan.

Jenazah Agus yang meninggal di rumah sakit Mujaisyah, pada Minggu (03/1/2021) dini hari, terpaksa diurus keluarga setelah terkatung-katung.

Pada (8/1/2021), jenazah Eli Pattudju, warga jalan Batara, Kecamatan Wara, juga terpaksa dimakamkan keluarga usai diterlantarkan di rumah Sakit Umum Sawerigading Palopo, tanpa penaganan tim Satgas covid 19.

Di waktu yang bersamaan, jenazah Yohanes Lobo juga diduga diterlantarkan tim satgas hingga membuat keluarga berinisiatif menggali makam secara mandiri. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini