OPINI: Konspirasi atau Bukan, Indonesia Harus Mandiri
Oleh : Muh Ashar
(Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Andi Djemma)
AKHIR-AKHIR ini, ada beberapa tokoh hebat yang angkat bicara mengenai teori konspirasi covid-19, yaitu sosok pengusaha sukses, Bossman Mardiguwp dan mantan menteri kesehatan, Siti Fadilah Supari yang dulu pernah berhasil menghentikan pandemi flu burung, tanpa harus menggunakan vaksin dari WHO.
Dari beberapa tokoh hebat, yang berbicara tentang teori konspirasi covid-19 akhir-akhir ini, ada salah satu nama yang sudah cukup familiar dikalangan pengusaha Indonesia, yaitu Bossman mardiguwp yang akrab dipanggil Sontoloyo.
Mardiguwp adalah sosok pengusaha yang selalu memberikan kritik terhadap pemerintah, agar pemerintah mampu hadir memberikan solusi ditengah masyarakat, ketika terjadi suatu masalah besar seperti pandemik covid-19 ini.
Beberapa waktu yang lalu, Deddy Corbuzier sempat mengundang sosok pengusaha sukses tersebut di acara podcast miliknya.
Dalam acara podcast tersebut Mardiguwp mengatakan, bahwa dari beberapa bulan sebelum mewabahnya virus covid-19 dibeberapa negara yang lainnya, seorang sahabatnya yang bergelar Profesor di Cambridge Univercity mengatakan, corona virus ini adalah virus biasa yang diperkaya untuk menyerang sistem imunitas yang ada pada tubuh manusia dan setiap virus itu punya gejala sendiri dan punya pendekatan pengobatannya sendiri.
Pada wawancara yang lain Bossman Mardiguwp, juga di undang oleh sosok yang hebat, yakni Helmi Yahya. Pada kesempatan itu juga, Mardiguwp berbicara tentang konspirasi corona virus atau covid-19.
Dari penjelasannya, Mardiguwp menyatakan covid-19 ini adalah prodak elit global, kenapa demikian? karena menurutnya, siapa lagi yang gencar-gencarnya melakukan perang untuk mendapatkan kekuasaan kendali agar diakui dunia bahwa dia yang paling hebat.
Mardiguwp juga menambahkan ada 3 laboraturium penelitian virus yang ada di dunia yang kini telah dicurigai: Amerika, Wuhan (China), dan Israel. Bisa saja, lanjutnya, virus ini ada 3 warna, dan kita tidak tahu yang sampai di Indonesia ini yang warna apa, karena beda formulasi virus berarti beda pula cara pendekatan pengobatannya sendiri.
Seharusnya pemerintah hadir untuk memberikan solusi dengan meneliti virus yang sudah menyebar di Indonesia sendiri, bukan malah menebar ketakutan dengan menyampaikan tiap harinya angka-angka pasien yang positif dan meninggal dunia.
Sosok hebat yang lainnya yang juga angkat bicara tentang konspirasi corona virus adalah mantan menteri kesehatan yaitu Siti Fadilah, beliau adalah mantan menteri kesehatan yang berhasil menghentikan wabah virus flu burung.
Pada masanya, beliau mengatakan bahwa flu burung itu tidak menular dari manusia ke manusia, pada pandemi itu juga dirinya menolak vaksin dari WHO dan hasilnya Siti Fadillah menang pada pengadilan melawan WHO dan mampu menghentikan pandemi flu burung, bukan hanya di Indonesia tapi yang juga telah menyebar di negara-negara lain.
Pada wawancara antara Siti Fadillah dengan Deddy Corbuzier, dirinya juga menuturkan bahwa walaupun dirinya menang melawan WHO, namun dia tidak mengerti kenapa harus dia yang di penjara dengan dalih kasus korupsi.
“Saya tidak salah tapi saya kalah. Walaupun saya kalah, setidaknya saya pernah membuktikan bahwa saya bisa menghentikan pandemi flu burung. Lebih baik jadi harimau sehari daripada jadi kambing seumur hidup,” ungkapnya.
Sama halnya tanggapan Mardiguwp dengan Siti Fadilah mengenai konspirasi covid-19, bahwa Indonesia harus mandiri, pemerintah harus meneliti virus yang mana yang menyebar di Indonesia ini. Jika virusnya A, B atau C maka lakukan penelitian di lab yang ada di Indonesia lalu buat vaksinnya sendiri.
Indonesia adalah bangsa yang besar, bangsa yang tidak harus menunggu vaksin dari negara lain, Indonesia pernah menang melawan pandemi flu burung tanpa membeli vaksin dri negara lain, dan itu mampu diciptakan oleh org Indonesia sendiri, Indonesia punya Lab yang berada di Surabaya, yang pernah digunakan pada masa pandemi flu burung, dan itu bisa digunakan untuk meneliti virus yang menyebar di Indonesia saat ini dan seharusnya kita mampu membuat vaksinnya sendiri tanpa harus menunggu dari negara lain, maka dari itu Indonesia harus mandiri.
Percaya atau tidak, tentang adanya sebuah konspirasi, tergantung dari pandangan tiap individu masing-masing dalam mengikuti perkembangan tentang adanya sebuah pandemi.
Pilihannya hanya ada dua, yaitu kita akan hidup berdampingan dengan covid-19 dengan penerapan ‘New Normal’ yang sedang dicanangkan oleh pemerintah, sembari menunggu vaksin dari negara lain, ataukah kita harus mandiri dengan meneliti virus yang sudah menyebar dan membuat vaksinnya sendiri. (*)
Tinggalkan Balasan