Hujan Deras, Jembatan Alternatif Baebunta-Masamba Nyaris Putus
MASAMBA, TEKAPE.co – Cuaca ekstrim dan hujan lebat yang melanda Kabupaten Luwu Utara, menyebabkan meluapnya air sungai di perbatasan antara Desa Mario, Kecamatan Baebunta dengan Desa Pongo, Kec Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulsel.
Tingginya curah hujan sejak Kamis malam hingga saat ini Sabtu (12/8/2018), membuat sejumlah sampah rongsokan turut dalam derasnya aliran sungai.
Akibatnya, sampah rongsokan tersebut tersangkut dan menumpuk di tiang jembatan yang berada di Dusun Torea, Desa Pongo.
Satu satunya jembatan bermaterial kayu penghubung antara Kecamatan Baebunta dengan Kecamatan Masamba sekaligus jalan alternatif (jalan pintas) warga Kecamatan Mappideceng yang hendak ke Kecamatan Malangke atau Baebunta (via Desa Toradda) ini nyaris terputus.
Jembatan Torea yang mempunyai kurang lebih dari 50 tiang ini pernah terputus dan di bangun kembali oleh warga sekitar dengan panjang kurang lebih 100 meter.
Sejak awal di bangunnya sekitar 20 tahun yang lalu hingga sekarang, Jembatan Torea hanya dapat dilalui khusus untuk pengguna sepeda motor saja.
Menurut warga sekitar, jembatan ini sudah sering terputus akibat deras dan tingginya volume air bila musim hujan tiba.
Meski tanpa ‘sentuhan’ dari pemerintahpun, jembatan ini selalu diperbaiki melaui sukarela dan gotong royong warga setempat.
Salah seorang warga Dusun Torea, Desa Pongo, Kec. Masamba, H. Beddu mengungkapkan, setiap kali jembatan rusak atau bahkan terputus, masyarakat hanya musyawarah dan bergotong royong untuk memperbaiki sendiri jembatan yang ada di daerahnya.
Menurutnya, langkah tersebut dengan semangat dan sukarela mereka tempuh demi kepentingan bersama dan efesiensi waktu yang digunakan.
“Karena kalau hanya menunggu bantuan atau perbaikan dari pemerintah maka pasti aktifitas keseharian ta’ tidak jalan mi karena sudah seringmi rusak dan dilaporkan ke pemerintah tapi sepertinya tidak direspon-ji,” ungkapnya.
Tak jarang material milik warga setempat seperti kayu (pohon), paku, balok kayu, uang atau hanya sekedar tenaga dan pikiran disumbangkan untuk saling melengkapi dalam hal perbaikan jembatan tersebut.
Terakhir Jembatan Torea terputus di bulan Maret 2016 silam dan diperbaiki kembali dengan gotong royong warga setempat.
H Beddu, menuturoan, Jembatan Torea yang tak jauh dari rumahnya itu dalam waktu dekat akan diadakan lagi gotong royong bersama warga sekitar melihat kondisi jembatan yang banyak materialnya harus diperbaharui dan posisi jembatan yang sedang miring akibat besarnya air sungai saat ini.
Meski warga Desa Pongo dan Desa Mario selalu kerja sukarela dan gotong royong dalam menjaga keutuhan jembatan, namun pihak warga tetap berharap akan adanya bantuan perbaikan ataupun pendanaan dari pemerintah daerah. (*)
Pengirim : Rahman Mhan
Jurnalis Warga
* Melaporkan dari Masamba, Kabupaten Luwu Utara.