Tekape.co

Jendela Informasi Kita

Tulang Belulang Diduga Manusia Ditemukan Berserakan di Luwu Utara

LUWU UTARA, TEKAPE.co – Warga di Luwu Utara digegerkan dengan penemuan tulang belulang diduga manusia, di kebun pohon bambu, Dusun Lampo Lempang Desa Lawewe Kecamatan Baebunta Kabupaten Luwu Utara, Sulsel, Kamis 12 April 2018, sekira pukul 17.00 wita.

Penemuan itu kemudian dilaporkan ke Polres Luwu Utara (Lutra). Polisi kemudian dipimpin KBO Reskrim Polres Luwu Utara, Iptu Heri Muh Zainal, didampingi Kanit Identifikasi Aiptu Meiwan, Bripda Supriadi, serta Brigpol Fahrul.

Tulang itu diduga milik Albaba (18), warga Dusun Lampo Limpong Desa Lawewe Kecamatan Baebunta Kabupaten Luwu Utara.

Dari keterangan saksi, ibu kandung Masria (50) dan saudara korban Nasrul (27), menunjukkan jika tulang itu diduga kuat tulang Alibaba.

Penemuan tulang belulang itu, bermula Kamis 12 April 2018, sore, Sahrul dan Safaruddin sementara membersihkan kebun. Saat itu, Safaruddin pergi ke pohon bambu untuk di menebang, namun Safaruddin tiba-tiba kaget melihat banyak tulang belulang berserakan.

Sahrul dan Safaruddin kemudian lari dan langsung melaporkan kepada kepala Desa Lawewe, kemudian kepala desa melaporkan penemuan tulang belulang yang diduga tulang manusia kepada Kapolsek Baebunta, lalu dikoordinasikan dengan Kapolres Luwu Utara dan KBO Reskrim.

Setelah sampai di lokasi, unit identifikasi langsung melakukan olah TKP, kemudian tulang belulang manusia itu dikumpulkan.

Polisi kemudian menghubungi orang tua yang pernah dikabarkan kehilangan anak beberapa bulan lalu.

Setelah ibu kandung Alibaba, Marsia, dan saudara kandung Nasrul melihat tulang belulang, seketika itu, ibu kandung dan saudara kandungnya menangis histeris melihat tulang belulang itu.

Sang ibu kemudian menceritakan kondisi anaknya. Ia mengaku, sejak melahirkan Alibaba, tahun 1999, telah mengalami gangguan jiwa dan sering meninggalkan rumah. Korban sempat disekolahkan di SD, namun sering membuat ulah dan ribut-ribut, sehingga orangtuanya membawa ke Sultra, namun tidak lama kemudian lari lagi ke kampung.

“Saya terakhir ketemu dengannya, sekitar Januari 2018, setelah itu tidak pernah lagi bertemu, bahkan saya pernah melaporkan ke polisi terkait hilangnya. Setelah saya dan saudara-saudaranya melihat ciri-ciri celana pendek kaos biru hijau, memang benar jika celana tersebut adalah pakaian anak saya,” katanya.

Ditemukan juga di dalam kantong celananya, berupa beberapa korek api gas, kabel dan besi, serta pisau dapur. Atas dasar itu, orang tuanya yakin kalau tulang tersebut adalah tulang anaknya yang hilang beberapa waktu lalu.

“Berasarkann dari sebagian masyarakat Desa Lawewe, Albaba memang merupakan anak dari pasangan Masria dan Doka. Albaba memiliki 12 saudara kandung. Korban anak ke-9 dari 12 bersaudara. Sejak kecil mengalami gangguan jiwa sampai ditemukan tulangnya,” jelas KBO Reskrim Polres Luwu Utara, Iptu Heri Muh Zainal.

Iptu Heri juga menyampaikan, jika polisi telah mengarahkan ke rumah sakit untuk tes DNA.

“Kami juga telah membawa tulang belulang, serta ibu kandung dan saudara kandung ke rumah sakit Andi Jemma untuk dilakukan pemeriksaan tes DNA,” katanya. (jsm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini