Tekape.co

Jendela Informasi Kita

Viral Siswa SMP Dikeroyok di Palopo, Kekerasan di Sekolah Dianggap Selesai

Tangkapan layar video pengeroyokan siswa SMP di Palopo yang viral di media sosial. Peristiwa ini terjadi di halaman SMP Negeri 13 Palopo, Selasa (7/10/2025). (ist)

PALOPO, TEKAPE.co – Sebuah video yang menampilkan aksi pengeroyokan antar pelajar di Kota Palopo, Sulawesi Selatan, beredar luas di media sosial dan menuai kecaman publik.

Video berdurasi 12 detik itu memperlihatkan seorang siswa dipukuli oleh beberapa temannya di area sekolah, sementara siswa lain hanya menonton tanpa berupaya melerai.

Peristiwa itu terjadi di SMP Negeri 13 Palopo, Kelurahan Kambo, pada Selasa (7/10/2025).

Dalam rekaman, kejadian berlangsung di lingkungan sekolah tanpa ada intervensi guru atau pengawas.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Palopo, Asnita, membenarkan insiden tersebut.

“Kejadiannya memang di SMP 13 Kambo. Baik korban maupun terduga pelaku masih memiliki hubungan keluarga dan sudah diselesaikan di tingkat sekolah,” ujar Asnita saat dikonfirmasi, Rabu (8/10/2025).

Meski disebut “sudah diselesaikan”, publik menilai pernyataan itu terlalu ringan untuk kasus kekerasan yang terjadi di lembaga pendidikan.

Apalagi, video tersebut memperlihatkan tindakan kekerasan fisik yang jelas, indikasi lemahnya pengawasan sekolah terhadap perilaku siswa di lingkungan belajar.

Asnita mengatakan, pihaknya akan memperkuat pengawasan dan pembinaan di seluruh sekolah.

“Kami berharap tidak ada lagi kejadian serupa. Guru dan pihak sekolah akan diberikan pengarahan agar melakukan pembinaan berkelanjutan,” katanya.

Namun, di tengah derasnya arus digital, kejadian seperti ini bukan sekadar urusan internal sekolah.

Ketika video kekerasan antar pelajar viral, yang dipertaruhkan bukan hanya nama baik sekolah, tapi juga wajah pendidikan di Kota Palopo.

Dan ketika kasus semacam ini hanya “diselesaikan kekeluargaan”, publik pun bertanya, sejauh mana sekolah benar-benar menjadi tempat yang aman bagi anak-anak untuk tumbuh. (Rin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini