Tekape.co

Jendela Informasi Kita

VIDEO: Tak Lagi Terima Bantuan, Intip Kondisi 3 Bersaudara Alami Lumpuh Layu dan Katarak di Palopo

PALOPO, TEKAPE.co – Pasangan Sulaiman dan Nurjanna benar-benar diuji. Dari enam orang anaknya, empat diantaranya mengalami kelainan genetik.

Dari empat kelainan itu, satu diantaranya telah meninggal dunia di usia 23 tahun.

Saat ini, tersisa 3 orang yang tengah dirawat orangtuanya. Tiga orang itu semuanya katarak dan dua diantaranya mengalami lumpuh layu.

Tiga orang saudara itu dirawat di rumah, di Kelurahan Pattenne, Kecamatan Wara Utara, Kota Palopo, Sulsel.

Ketiga anaknya yang mengalami kelainan itu bernama Nur Khoir Saputra (20), Putri Nur Cantika (15), dan Rifal Nur Eksa Anugrah (8). Sementara Fadli Nur Hidayat (23) telah meninggal dunia.

Namun, di tengah kondisi ekonomi keluarga yang serba kekurangan, sang ayah, Sulaiman mengaku, tiga anaknya itu tak lagi mendapat bantuan dari pemerintah.

Sehingga ia hanya berusaha sendiri dalam menghidupi anaknya dengan asupan gizi semampunya.

“Sekitar 4 tahun lalu, pernah ada bantuan pemerintah untuk disabilitas, sebesar Rp300 ribu, namun setelah meninggal anak saya yang satu, kini sudah tidak ada lagi. 2 adiknya yang juga catat memang belum terdata,” ujar Sulaiman.

Untuk menghidupi anak-anaknya, Sulaiman hanya mengandalkan jual es keliling. Sementara istrinya, Nurjanna hanya menjual gorengan.

“Saat masa pandemi covid-19 ini, kami menjual menjual ikan. Karena tidak bisa lagi jual es keliling,” ujar Sulaiman.

Ia mengaku, ia harus menyisipkan uang sebesar Rp360 ribu/bulannya untuk membeli susu demi memenuhi nutrizi anaknya, khusunya yang mengalami lumpuh layu.

“Biasanya ada bantuan susu rutin untuk nutrizi dari Dinas Kesehatan Palopo, hanya saja sudah tidak pernah ada sejak beberapa tahun terakhir ini,” ujarnya.

Sulaiman mengaku, pihak Puskesmas telah memberi bantuan biskuit untuk ketiga anaknya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini