Tekape.co

Jendela Informasi Kita

UNCP Kembangkan Pangan Fungsional dari Limbah Kakao di Luwu Utara

Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Cokroaminoto Palopo (UNCP) menggelar kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Tara Tallu, Kecamatan Mappedeceng, Kabupaten Luwu Utara, Sabtu (13/9/2025).

MAPPEDECENG, TEKAPE.co – Universitas Cokroaminoto Palopo (UNCP) kembali menunjukkan komitmennya dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Melalui program hibah Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) yang didanai Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Tahun 2025, UNCP menggelar kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Tara Tallu, Kecamatan Mappedeceng, Kabupaten Luwu Utara.

Program bertajuk “Optimalisasi Pengolahan Limbah Kulit Kakao Menjadi Pangan Fungsional KEKUKA untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan” ini dipimpin Dr. Safaruddin, S.P., M.P. dengan anggota tim Dr. Sri Rahayu, S.Pd., M.Pd., dan Nurasia, S.Pd., M.Pd. Kegiatan dilaksanakan bersama Kelompok Tani “Sepakat” di Desa Tara Tallu.

Identifikasi Potensi

Tahap awal program dilakukan pada 13 September 2025 melalui Forum Group Discussion (FGD).

Dalam forum tersebut, tim PKM UNCP mengidentifikasi potensi dan permasalahan pengolahan kulit kakao yang selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal.

Hadir sebagai narasumber, Syamsuddin, S.P., M.P., yang menekankan kandungan serat dan antioksidan tinggi pada kulit kakao.

Menurutnya, bahan tersebut bisa diolah menjadi produk bergizi, salah satunya KEKUKA (Kue Kulit Kakao).

Diskusi berlangsung interaktif. Peserta menunjukkan antusiasme dengan banyaknya pertanyaan seputar peluang pengolahan limbah kakao menjadi pangan fungsional.

Pelatihan Teknologi Tepat Guna

Setelah FGD, kegiatan berlanjut dengan pelatihan pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG).

Nurasia, S.Pd., M.Pd. memberikan panduan teknis penggunaan peralatan sederhana untuk mengolah kulit kakao menjadi produk higienis.

Peserta belajar mulai dari proses pengeringan, penggilingan, hingga pencampuran bahan.

Pada sesi lain, Dr. Safaruddin memperkenalkan sistem pengering berbasis Efek Rumah Kaca (ERK).

Teknologi ramah lingkungan ini memanfaatkan panas matahari untuk mengeringkan bahan pangan secara efisien.

Peningkatan Nilai Tambah Produk

Kunjungan kedua dilakukan pada Sabtu 4 Oktober 2025. Fokus pelatihan kali ini adalah peningkatan nilai tambah produk KEKUKA, mencakup pengolahan lanjutan, kemasan, promosi, dan pemasaran.

Peserta diajak membuat berbagai produk berbasis kulit kakao, seperti cookies dan brownies.

Selain itu, Hilda Rahmawati, S.Si., M.Si. membimbing peserta dalam mendesain logo dan kemasan produk yang menonjolkan identitas lokal.

Materi berikutnya membahas pengemasan modern menggunakan vacuum sealer.

Syamsuddin menunjukkan cara menjaga daya tahan dan kualitas produk melalui teknik tersebut.

Nurasia kemudian melatih peserta teknik fotografi dan videografi sederhana untuk promosi produk.

Sesi dilanjutkan dengan pelatihan digital branding dan digital marketing.

Masyarakat diajarkan strategi membangun citra produk melalui media sosial dan marketplace.

Serah Terima Aset

Sebagai penutup, tim PKM UNCP menyerahkan sejumlah peralatan produksi, pengering, dan pengemasan kepada Kelompok Tani “Sepakat”.

Seremoni sederhana ini menjadi simbol keberlanjutan program.

Dr. Safaruddin menyatakan bahwa KEKUKA bukan hanya produk, tetapi wujud kolaborasi kampus dan masyarakat.

“Kami berharap masyarakat mampu melanjutkan inisiatif ini secara berkelanjutan. KEKUKA adalah simbol inovasi pangan berbasis potensi lokal yang mendukung ketahanan pangan dan ekonomi desa,” ujarnya.

Melalui kegiatan ini, UNCP menegaskan perannya dalam membangun masyarakat desa yang kreatif, mandiri, dan berdaya saing melalui inovasi pengolahan kakao.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini