Tunggu Keputusan Wali Kota, DPRD Palopo Rekomendasikan Tetap Sekolah di Tempat Semula
PALOPO, TEKAPE.co – DPRD Kota Palopo merekomendasikan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Palopo agar tetap belajar di sekolah semula.
DPRD meminta agar ratusan murid SDN yang sempat akan dipindahkan ke sekolah lain, karena masuk tanpa lewat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online ini tak dipindahkan.
Demikian yang menjadi keputusan DPRD Palopo, saat menerima aspirasi puluhan orangtua siswa SDN di Palopo, didampingi mahasiswa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), di Kantor DPRD Palopo, Senin 23 Juli 2018.
“Setelah mendengar semua pihak, kami di DPRD Palopo merekomendasikan kepada pemerintah kota agar murid yang terlanjur masuk belajar, agar tak dipindahkan ke sekolah lain,” ujar Wakil Ketua I DPRD Kota Palopo, Hj Hasriani, saat memimpin rapat dengan orangtua murid.
Namun demikian, keputusan itu akan dibicarakan setelah Pj Wali Kota Palopo, Andi Arwien Azis, tiba di Palopo. Sebab saat ini, Arwien masih di istana Bogor mengikuti pertemuan para kepala daerah.
“Setelah wali kota berada di Palopo, maka kami akan langsung mengagendakan pertemuan untuk membicarakan masalah ini. Sembari menunggu, kami minta agar anak-anak kita tetap masuk belajar seperti biasa,” tegas ketua DPC Gerindra Palopo itu.
Pertemuan itu dihadiri anggota DPRD Palopo lainnya, seperti Abdul Rauf Rahim, Bakri Tahir, dan Budiman. Juga hadir Sekretaris Disdik Palopo Amir Santoso, pengawas sekolah Ilham, dan lima kepala sekolah yang ikut dalam kisruh tersebut.
Dalam pertemuan itu, lima kepala sekolah tersebut mengakui telah berinisiatif untuk menambah sendiri, dengan alasa mereka sendiri.
BACA JUGA:
Kisruh PPDB Online, Murid SD di Palopo Ikut Unjuk Rasa
Sekadar diketahui, sedikitnya 141 murid masih terlantar, yang hingga kini belum ada solusi. Mereka akan dipindahkan ke sekolah lain, karena masuk sekolah tak lewat PPDB online. Mereka diterima sekolah atas inisiatif kepala sekolah, padahal kuotanya sudah lebih.
Jumlah 141 murid itu tersebar di lima SDN, yakni SDN Langkanae sebanyak 21 murid, SDN Surutanga 12 murid, SDN Lalebbata 28 murid, SDN Mattirowalie 48 murid, dan SDN Lagaligo sebanyak 32 orang. (rin)
Tinggalkan Balasan