Tekape.co

Jendela Informasi Kita

Tonggak Sejarah Baru di Tanah Wana: PT Cipta Agro Sakti Tanam Sawit Perdana di Menyo’e

Penanaman perdana kelapa sawit di Dusun Padangkalan, sebagai penanda awal ekspansi industri perkebunan di wilayah pedalaman suku Wana. (ist)

MORUT, TEKAPE.co – Langkah baru menuju transformasi ekonomi resmi dimulai di Desa Menyo’e, Kecamatan Mamosalato, Morowali Utara. Kamis, 1 Mei 2025, PT Cipta Agro Sakti (CAS) menggelar seremoni penanaman perdana kelapa sawit di Dusun Padangkalan, sebagai penanda awal ekspansi industri perkebunan di wilayah pedalaman suku Wana.

Penanaman simbolik dilakukan oleh Bupati Morowali Utara Delis Julkarson Hehi didampingi General Manager PT CAS Khairul Syam, disaksikan pejabat daerah dan masyarakat lokal. Kehadiran perusahaan ini menjadi momentum penting bagi Menyo’e—wilayah terpencil yang selama ini terisolasi dari geliat ekonomi modern.

“Sejak awal saya tegaskan kepada manajemen PT CAS, mereka tidak boleh hanya hadir sebagai investor. Kehadiran mereka harus mampu mendongkrak kesejahteraan masyarakat,” kata Delis dalam pidatonya.

Setahun sebelum seremoni, perusahaan telah mengerahkan alat berat untuk membuka akses jalan sepanjang 20 kilometer dari Desa Parangisi ke Menyo’e. Jalan yang dulu memakan waktu lebih dari sepuluh jam perjalanan kini bisa ditempuh dalam satu jam saja. Perbaikan infrastruktur itu menjadi bukti awal kontribusi perusahaan terhadap kemajuan desa.

Delis mengungkapkan, sejumlah perusahaan sempat menyatakan minat membuka perkebunan di Menyo’e. Namun, pemerintah daerah bersikap selektif. “Kami tidak ingin masyarakat hanya menjadi penonton. Ada banyak perusahaan datang, tapi tidak semua membawa dampak positif,” ujarnya.

General Manager PT CAS, Khairul Syam, menyampaikan bahwa pembangunan jalan bukan hanya bagian dari operasional, tetapi juga bentuk komitmen sosial perusahaan. “Kami datang untuk bermitra dengan masyarakat. Kami juga berkomitmen melindungi tanah adat dan kearifan lokal. Lokasi yang bersinggungan dengan situs budaya tidak akan kami ganggu,” tegasnya.

Acara turut dihadiri Wakil Ketua DPRD Morowali Utara Hj. Megawati Ambo Asa, para kepala dinas, camat Mamosalato dan Bungku Utara, sejumlah kepala desa, serta tokoh masyarakat, agama, dan adat. Pemerintah daerah menyatakan akan terus mengawal pengembangan ini agar tidak melenceng dari prinsip keberlanjutan dan keadilan sosial.

Dengan penanaman perdana ini, harapan tumbuh di tengah hutan Wana: bahwa investasi bukan hanya soal ekonomi, melainkan juga tentang menghubungkan yang jauh, memberdayakan yang terpinggirkan, dan membawa masa depan yang lebih baik. (Ale/Ryo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini