Tangis Bahagia Warnai Pelepasan Jemaah Haji Morowali

MOROWALI, TEKAPE.co — Air mata haru mewarnai prosesi pelepasan calon jemaah haji asal Kabupaten Morowali yang digelar Selasa, 13 Mei 2025.

Di halaman pelepasan yang dipenuhi keluarga dan kerabat, Bupati Morowali, Iksan Baharudin Abdul Rauf, secara resmi memberangkatkan hampir 100 orang jemaah.

Di antara mereka, Dharmia, salah satu jemaah yang telah menanti giliran sejak 11 tahun lalu, tak kuasa membendung rasa syukurnya.

Perjalanan panjang penantian itu akhirnya menemui titik terang.

“Ini sungguh luar biasa. Rahmat Allah yang kami nanti bertahun-tahun kini hadir. Alhamdulillah, berkat perhatian Pak Bupati, kami diberangkatkan ke Palu dengan pesawat tanpa biaya sepeser pun,” ujar Dharmia dengan suara parau dan mata yang berkaca-kaca.

Bukan cuma soal tiket pesawat. Pemkab Morowali juga menunjukkan perhatian hingga ke detail yang kerap luput, kebutuhan konsumsi selama di asrama haji pun menjadi tanggungan pemerintah.

“Kami merasa sangat diperhatikan. Bahkan urusan makan di asrama pun sudah diuruskan. Tidak semua daerah bisa seperti ini. Kami bangga jadi warga Morowali,” lanjutnya.

Ungkapan terima kasih mengalir dari bibir Dharmia, mewakili rombongan jemaah lainnya. Doa khusus pun ia panjatkan untuk sang kepala daerah muda yang berasal dari Desa Labota itu.

“Saya mewakili seluruh jemaah haji 2025 berterima kasih kepada Pak Bupati atas segala bantuan dan pelayanan terbaik yang kami terima. Semoga Allah membalas kebaikan beliau,” tuturnya penuh harap.

Sementara itu, Bupati Iksan yang menyimak dengan wajah teduh, menegaskan bahwa pelayanan terhadap para jemaah bukan sekadar rutinitas pemerintahan, melainkan bentuk cinta dan tanggung jawab moral.

“Pelayanan yang baik itu keharusan. Kalau pemerintah bisa bantu lebih, mengapa tidak? Jemaah ini membawa nama Morowali ke tanah suci. Kita harus bangga dan terus tingkatkan pelayanan setiap tahun,” ujar Iksan menutup sambutannya.

Pelepasan jemaah haji kali ini bukan sekadar seremoni. Ia menjelma menjadi potret kedekatan antara pemerintah dan warganya, yang dibingkai dalam rasa syukur dan harapan suci.(*)