Tak Sesuai Aturan, GP Ansor Maros Tolak Deklarasi Ikatan Alumni di Surabaya
MAROS, TEKAPE.co – Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Maros, secara tegas menolak segala bentuk manuver politik dengan mengatasnamakan kepentingan bangsa, namun sesungguhnya dilatarbelakangi oleh tujuan-tujuan politik jangka pendek semata.
Pernyataan tersebut sebagai respon terhadap undangan deklarasi pembentukan Ikatan Alumni GP Ansor, sebagaimana maraknya pesan berantai, yang beredar di media sosial, berupa undangan deklarasi Ikatan Alumni GP Ansor di Surabaya, Jawa Timur, Jumat 17 Juni 2022.
“Secara keorganisasian, GP Ansor merupakan organisasi pemuda di bawah Nahdlatul Ulama (NU) tidak mengenal adanya istilah Ikatan Alumni (IKA). Organisasi pengabdian yang menganut prinsip terpimpin mulai dari tingkat pusat sampai tingkat ranting, yang berkedudukan di Kelurahan/Desa, sehingga kami dengan tegas menolak upaya-upaya yang dapat menggerus soliditas organisasi,” kata Muhammad Yahya, Ketua PC GP Ansor Maros, di Sekretariat GP Ansor Kabupaten Maros, Turikale, Maros, Kamis (16/6/2022).
Yahya menerangkan, GP Ansor tidak mengenal yang namanya ikatan alumni, maka secara tatanan organisasi, setelah selesai mengurus Ansor, maka ruang pengabdian selanjutnya adalah dengan menjadi pengurus NU sebagai induk organisasi.
“Mengurus GP Ansor adalah khidmat kepada Nahdlatul Ulama, bukan dengan membentuk ikatan alumni yang tidak sesuai aturan di NU, dan kami itu cara-cara kurang etis sebagai bagian dari mainan pragmatis jelang tahun politik oleh oknum yang tidak bertanggungjawab,” pungkasnya.
Yahya menambahkan, sebagai organisasi pengabdian GP Ansor terus berkomitmen menjalankan prinsip-prinsip kehidupan berbangsa dan bernegara sebagaimana terangkum dalam Pancasila, konsisten mengawal pencapaian tujuan negara seperti termaktub dalam Pembukaan UUD 1945.
Selain itu, GP Ansor terus mendukung secara kritis upaya pemerintah mempercepat pencapaian tujuan pembangunan saat ini di tengah berbagai tantangan ekonomi politik dunia yang sedang bergejolak.
Untuk itu, munculnya rencana deklarasi yang bakal digelar di Parkir Barat Museum NU Kota Surabaya tersebut di luar sepengetahuan dan garis organisasi GP Ansor.
Ia pun menyatakan, purna kaderisasi di GP Ansor adalah pengabdian kepada jam’iyyah NU, bangsa, dan negara.
Seperti diketahui, dalam broadcast tersebut, penggagas menyatakan munculnya deklarasi Ikatan Alumni GP Ansor dilatarbelakangi adanya sinyalemen pelaksanaan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang tidak lagi berpihak pada kepentingan rakyat. Negara saat ini dinilai sudah dikuasai kepentingan oligarki. (rls)
Tinggalkan Balasan