Tak Ingin Jenazah Digotong ke Rampi Terus Terulang, IPMR Desak Pemkab Segera Benahi Akses Jalan
MASAMBA, TEKAPE.co – Ikatan Pelajar Mahasiswa Rampi (PB IPMR) mendesak pemerintah, terkhusus Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Utara, agar berupaya agar akses jalan ke Rampi segera tembus.
Sebab pihaknya tak ingin kejadian jenazah digotong jalan kaki puluhan km terus terulang.
Ketua Umum IPMR, Bangsi Bati, dalam rilisnya, Minggu 10 Februari 2019, mengaku kesal terhadap pemerintah, secara khusus Pemkab Luwu Utara, yang hingga hari ini belum mampu membuka akses jalan Masamba – Rampi.
“Kami atas nama Keluarga Besar Ikatan Pelajar Mahasiswa Rampi (PB IPMR) mengucapkan turut berdukacita yang sedalam – dalamnya atas meninggalnya almarhuma Renti Tanta. Harapan kami keluarga tetap kuat dan tabah,” harapnya.
Bangsi Bati mengungkapkan, kondisi seperti ini bukan baru kali ini, akan tetapi sudah banyak kali terjadi dan menimpa keluarga atau masyarakat dari Rampi.
“Kami sangat menyayangkan peristiwa yang dialami keluarga kami dari Rampi. Dirujuk saja kami sangat prihatin, sebab kami pahami kondisi keluarga kami di Rampi. Apalagi ketika harus sampai meninggal di RS. Sangat memprihatinkan,” ucapnya.
Ia mengatakan, untuk membawa jenazah menuju Rampi tidaklah mudah. Akses jalan sangat sulit. Sementara pesawat sendiri butuh biaya atau ongkos hingga puluhan juta rupiah. Lantas dimana mau dapat uang sebanyak itu?
Ia berharap, pemerintah jeli melihat situasi dan masalah yang dirasakan masyarakatnya. Sehingga akses jalan bisa dipercepat dan jadi prioritas utama.
Sementara akses jalan yang didengung – dengungkan pemerintah, sampai hari ini belum mampu tembus.
“Hari ini, muncul pertanyaan besar bagi kita, secara khusus masyarakat Rampi. Pembangunan Bandara kian diperlebar dan diperpanjang. Akan tetapi untuk mengakses pesawat saja sangat sulit. Lalu untuk kita menerima itu kalau kemudian pada faktanya akan dijadikan alat untuk menindas rakyat kembali,” tandasnya.
Ia mengatakan, sudah puluhan tahun NKRI ini bebas dari penjajahan, tapi rupanya tidak menikmati hasilnya. Ia mengaku, cenderung dipersulit dalam mengakses tiket pesawat itu.
“Pantaslah hari ini kita mendesak pemerintah secara khusus Pemerintah Daerah. Sebab, peristiwa serupa telah banyak kali dirasakan masyarakat Rampi. Adapun data yang kami himpun, telah lebih 10 orang warga Kecamatan Rampi yang mengalami peristiwa serupa,” bebernya.
Menurutnya, ketika memiliki keseriusan untuk meningkatkan mutu dan pelayanan kesehatan yang lebih baik, harusnya perlu perhatian khusus untuk bagaimana meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan di Puskesmas Rampi.
BACA JUGA:
Lagi, Jenazah Digotong Hingga 40 Km ke Rampi
Bangsi Bati juga mengungkapkan, jika almarhumah Renti Tanta meninggal diduga kuat karena keracunan obat kadaluarsa yang dikonsumsinya.
“Sehingga kami mengingatkan kepada pihak terkait, agar kiranya lebih waspada dan berhati – hati serta mendeteksi setiap peredaran obat yang masuk ke daerah pelosok ini,” ujarnya. (*)
Tinggalkan Balasan