Tekape.co

Jendela Informasi Kita

Soal Jenazah ke Mapolres; Tiga Anggota DPRD Siap Jamin Hingga Ibunda Sujud di Hadapan Wakapolres Palopo

PALOPO, TEKAPE.co – Ada pengakuan yang tak banyak diketahui orang, yang membuat jenazah terpaksa dibawa datang ke Mapolres Palopo untuk dipertemukan kali terakhir dengan anaknya.

Ternyata, pihak keluarga tersangka kasus narkoba MP (16), telah melakukan upaya agar anak mendiang Nurdin, bisa diizinkan pergi sebentar ke rumah duka untuk melihat jenazah ayahnya untuk terakhir kalinya.

Namun, pihak Polres Palopo enggan memberikan izin, dengan alasan banyak resiko, seperti tersangka yang masih di bawah umur itu ditakutkan kabur.

 

BACA JUGA:
Jenazah di Palopo Terpaksa ‘Jenguk’ Anaknya di Polres, Polda Sulsel Mohon Maaf

 

Pihak keluarga MP, Iswar (29), yang ditemuim di rumah duka, Jl Lingkar, Kelurahan Pontap, Kecamatan Wara Timur Kota Palopo, Sulsel, Kamis 7 Desember 2017, mengungkapkan fakta yang diketahuinya.

Iswar, mengatakan, ada tiga anggota DPRD Palopo yang siap menjamin agar tersangka MP diizinkan dibawa ke rumah duka, namun polres tidak juga memberikan izin.

Tiga anggota dewan yang siap menjamin itu, yakni Budiman, Hamka Pasau, dan Angga Bantu. Namun izin tak juga diberikan.

Bahkan, kata Iswar, ibunda MP, Risda (30), sempat sujud di hadapan Wakapolres Palopo Kompol Woro Susilo, hanya untuk meminta supaya diizinkannya anaknya, MP pergi ke rumah duka untuk melihat jenazah ayahnya.

Iswar juga membantah, jika wakapolres memberikan solusi agar jenazah dibawa ke Mapolres, untuk mempertemukan anaknya.

“Kami dari pihak keluarga yang berinisiatif membawa jenazah ayah MP ke Mapolres. Pernyataan Wakapolres yang mengatakan bahwa pihak kepolisian yang berinisiatif mempertemukan MP dan mengizinkan jenazah ayahnya dibawa ke Mapolres, itu tidak benar. Yang benar kami yang berinisiatif,” ujarnya.

Justru, kata Iswar, pihak keluarga dan ratusan warga yang terpaksa mendatangi Mapolres palopo, karena pihak polisi tidak memberikan izin untuk mempertemukan MP dengan jenazah ayahnya.

Pihak keluarga juga mengatakan, jika alasan keamanan yang menyebabkan pihak kepolisian, ibunya siap tinggal dalam sel untuk menggantikan anaknya, agar MP dapat mengikuti prosesi pemandian jenazah ayahnya.

“Namun pihak kepolisian tidak mengindahkan permohonan tersebut. Padahal, kami hanya meminta waktu 30 menit saja,” ujarnya.

Ia juga menyebutkan, ayahnya meninggal karena diduga depresi akibat memikirkan anaknya yang ditangkap kasus narkoba. (rin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini