Semakin Meluas, Jalan Trans Sulawesi di Luwu Kembali Ambles
UWU, TEKAPE.co – Jalan Trans Sulawesi tepatnya di Desa Salu Paremang Kecamatan Kamanre kembali mengalami longsor atau ambles, beberapa hari lalu.
Kondisi ini makin memperlebar kerusakan yang semula hanya bahu jalan yang mengalami retak akibat longsor kini sudah hampir separuh jalan aspal yang ambles.
Koordinator lapangan Balai Besar Jalan Nasional, Baso, saat ditemui di lokasi, menjelaskan pihaknya akan melakukan penanganan jalan ini tahun ini.
“Kami dari balai akan melakukan penanganan tahun ini, berupa pemasangan turap sepanjanga kurang lebih 100 meter. Turap ini menggunakan pohon kelapa,” ujarnya.
“Pekerjaannya dimulai tahun inj, estimasi anggaran sekitar Rp500 juta. Teman teman sudah bekerja saat ini mencari materialnya, ada sekira 300 pohon kelapa yang akan digunakan dalam pekerjaan ini,” ujarnya.
Ditanya kenapa tidak melakukan penanganan full dengan menggunakan turap beton.
Baso, beralasan persoalan anggaran yang tidak memungkinkan sehingga penanganan jalan poros ini hanya diberikan anggaran sebesar Rp500 juta saja pada tahun ini.
Untuk diketahui, poros nasional atau jalan trans Sulawesi yang ambles ini merupakan satu-satunya jalur penghubung kabupaten dan kota di Luwu Raya.
Sehingga dipastikan, jika jalan ini putus maka ruas pergerakan ekonomi masyarakat di akan putus khususnya di Luwu Raya.
Sementara itu, Bupati Luwu, Basmin Mattayang, mendesak pihak balai untuk segera melakukan penanganan serius.
“Jika tidak dikerja baik kemungkinan akan ambles lagi. Sehingga kami mendesak pihak balai untuk segera melakukan penanganan serius, harus diturap sesegera mungkin,” katanya
Bupati Luwu dua periode ini menyampaikan kehawatirannya, jika penanganan jalan poros ini lambat, jalan trans Sulawesi di Luwu akan putus dan akan berdampak kerugian besar, bukan hanya akan dirasakan masyarakat di Luwu Raya tetapi Sulawesi umumnya.
“Sebagai pemerintah di Kabupaten Luwu, kami meminta pihak balai segera melakukan penanganan. Kehawatiran kami kerusakan jalan bisa makin melebar dan menelan korban,” katanya.
Terkait penanganan jalan ini, Bupati Luwu, menyatakan kesiapannya membantu meskipun wilayah ini menjadi area kebijakan atau tanggujawab pihak balai.
“Pemkab Luwu siap bantu pihak balai sesuai petunjuk aturan. Karena memang ini menjadi kewenangan pihak balai, namun sebagai pemerintah setempat tentu tanggungjawab moril pasti kami akan turun membantu,” kuncinya.
Untuk diketahui, aktifitas tanah ambles atau tanah bergerak terjadi di Desa Salu Paremang, Kecamatan Kamanre, Kabupaten Luwu, Selasa, 13 Juli 2021, pekan lalu. Titik kejadian tepat di poros trans Sulawesi, sehingga membelah bahu jalan dan menyebabkan aspal retak.
Beruntung kejadian ini tidak menyebabkan adanya korban jiwa. Pasca kejadian, Satlantas Polres Luwu, langsung melakukan pengaturan lalulintas satu jalur guna mengantisipasi terjadinya kecelakaan lalulintas. (*)
Tinggalkan Balasan