Selama Pandemi, Murid SD Telkom Makassar Hasilkan 4 Buku
PALOPO, TEKAPE.co – Murid SD Telkom Makassar, di bawah naungan Yayasan Pendidikan Telkom, berhasil lebih produktif selama masa pandemi covid-19.
Di masa SFH (Study from Home) saat ini, siswa SD Telkom Makassar, Zahra Ilma Mufida, telah menghasilkan 4 karya tulis.
Sebanyak 4 buku sudah dihasilkan oleh siswa multi talent ini, yakni berjudul Tujuh Peri Pelangi, Buku Kecilku (Rahasiaku), Fantastic Fairy Tales for Children (versi bilingual) dan Sejuta Cinta untuk Pahlawan Hidupku (My Family) adalah rangkaian judul buku yang ditulis oleh Chaca sapaan akrabnya.
“Kesemuanya diselesaikan oleh ananda pada masa pandemi,” jelas Herlina HR, guru SD Telkom Makassar yang merupakan salah satu mantan wali kelas Chaca.
Herlina menjelaskan, buku berjudul Tujuh Peri Pelangi sangat kaya akan imajinasi dan hal ini tergambar jelas dalam buku setebal 18 bab ini.
Media Guru merupakan penerbit buku yang ditulis oleh siswa yang identik dengan kacamata ini.
“Jika membaca buku Tujuh Peri Pelangi, seakan kita sedang berada di sebuah negeri fantasi yang penuh akan makhluk imajinasi, dengan alur cerita dan konflik yang dekat dengan keseharian kita,” katanya.
Adapun tiga buku lainnya merupakan buku antologi atau sebuah kumpulan dari karya-karya sastra (cerpen, novel pendek, prosa, puisi).
Ketiga buku antologi ini (Buku Kecilku Rahasiaku, Fantastic Fairy Tales for Children, Sejuta Cinta untuk Pahlawan Hidupku) diterbitkan oleh penerbit yang berbeda-beda, yaitu Gorga, Rumpun Aksara dan Dandelion, serta juga ber-ISBN (International Standard Book Number), yaitu “pengindentifikasian unik” untuk buku-buku yang digunakan secara komersial.
Zahra Ilma Mufida atau Chaca, putri tercinta dari pasangan Jabaruddin Sadarman dan Aisyah Zakaria, sejak kecil sangat gemar membaca dan menulis.
Ketrampilan tentang literasi dasar dipupuk Chaca sejak usia dini serta mendapat support penuh dari kedua orang tuanya melalui buku-buku bacaan serta memasukkannya ke komunitas penulis.
“Kami berharap buku karya ananda Chaca ini merupakan karya pemicu bagi siswa lain untuk menghasilkan karya serupa atau karya lainnya di kemudian hari. Atau menjadi motivasi kelak buat para siswa baru untuk mencontohnya. Dan kami juga berharap agar ananda Chaca dapat terus kreatif dan produktif,” ujar Herlina.
Selain produktif berkarya melalui tulisan, siswa kelas 5 Telkom yang bercita-cita menjadi dokter dan penulis besar ini juga mempunyai prestasi di bidang akademik, seperti dalam lomba Matematika, MIPA dan Tahfidz.
“Di sekolah, SD Telkom Makassar, literasi dasar menjadi salah satu prioritas dalam program 4R (Olah Ruh, Olah Rasa, Olah Rasio dan Olah Raga). Tentunya bakat Chaca ini menjadi perhatian khusus dari pihak sekolah. Jika literasi baca telah kuat, maka tahap berikutnya, yaitu literasi tulis tentu tidak akan berat diwujudkan walaupun orang yang rajin membaca tidak selalu identik dengan pandai menulis, tetapi setidaknya telah memiliki modal awal yang potensial,” ujar Herlina.
Keempat buku karya Chaca ini menunjukan kultur belajar yang luar biasa dari siswa-siswa SD Telkom Makassar meski di masa pandemi Covid-19.
Karya tersebut merupakan hasil nyata pendidikan karakter dan literasi yang terus dibudayakan di SD Telkom Makassar, sekolah yang telah terakreditasi A dari BAN S/M.
Keempat buku tersebut juga telah terdapat di perpustakaan sekolah yang saat ini sudah membuka pendaftaran siswa baru untuk Tahun Pelajaran 2021/2022.
“Generasi yang kuat dalam literasi baca dan tulis tentunya akan menjelma menjadi sosok pendorong untuk lahirnya generasi yang memiliki kecakapan abad 21, dan hal ini akan terus diupayakan oleh SD Telkom Makassar,” pungkas Herlina. (*)
Tinggalkan Balasan