Tekape.co

Jendela Informasi Kita

Sekolah di Lutra Diminta Siapkan Hadapi Akreditasi, Ini Pentingnya Dilakukan

MASAMBA, TEKAPE.co — Koordinator Unit Pelaksana Akreditasi (UPA) Kabupaten Luwu Utara, Hasbullah, SPd, MPd, memberi warning kepada sekolah yang belum terakreditasi pada tahun 2017 dan telah habis masa akreditasinya pada tahun ini.

Warning itu khususnya jenjang SMA dan SMK untuk berkoordinasi dengan UPA – Luwu Utara, agar segera mempersiapkan diri menghadapi Akreditasi, khususnya dalam pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP) sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional.

Dijelaskannya, sekolah yang telah berakhir masa akreditasinya atau belum terakreditasi, tidak dapat melaksanakan UN secara mandiri dan harus berafiliasi dengan sekolah setingkat yang terdekat.

Dengan demikian, alumni sekolah yang berafiliasi dengan sekolah lain tercatat sebagai alumni sekolah tempatnya berafiliasi.

“Misalnya sekolah A belum terakreditasi, maka siswanya harus ikut Ujian Nasional di sekolah B yang telah terakreditasi dan seluruh siswa sekolah A yang berafiliasi dengan sekolah B saat ujian akan terdaftar sebagai alumni sekolah B, bukan sekolah A,” jelas Hasbullah.

Khusus untuk alumni SMA/SMK yang akan melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri, yang berasal dari sekolah akreditasi A peluang dan kuota untuk diterima di perguruan tinggi negeri, lebih besar dibanding dari sekolah yang berakreditasi B atau C, apalagi yang belum terakreditasi.

“Tahun ini Kabupaten Luwu Utara mendapatkan kuota yang sangat besar dari Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN S-M) Provinsi Sulawesi Selatan,” ujarnya.

Jenjang SD kita telah memperoleh kuota sebanyak 82 sekolah/madrasah dan semua SD di Kecamatan Rampi, Seko, dan Rongkong telah divisitasi oleh Tim Asesor dari BAN S-M untuk menentukan akreditasi masing-masing sekolah.

Sedangkan jenjang SMP mendapatkan kuota 37 sekolah dan semuanya juga telah divisitasi oleh assesor.

“Selanjutnya, jenjang SMA kita mendapatkan kuota 8 Sekolah dan SMK 3 sekolah dengan 13 jurusan atau program keahlian,” jelas Hasbullah.

Hasbullah SPd MPd, juga Kabid Pembinaan SMP Luwu Utara, mengatakan, dalam melakukan visitasi di sekolah, asesor dibekali instrumen penilaian yang berlaku secara Nasional.

Instrumen yang digunakan di sekolah yang ada Seko dan Rampi juga digunakan di sekolah yang ada di Jakarta atau Jawa Timur yang sekolahnya relatif lebih maju dengan sarana dan prasarana sekolah yang lebih lengkap.

“Meski demikian kita tetap yakin, sekolah kita juga akan terakreditasi karena dari 8 standar penilaian dari SNP, kita juga memiliki keunggulan-keunggulan, khususnya dalam standar pengelolaan dan standar kompetensi lulusan,” terang Mantan Korwas Disdik Luwu Utara.

Ia juga mengatakan Pemerintah Kabupaten Luwu Utara melalui Dinas Pendidikan juga memberikan perhatian yang serius terhadap pencapaian akreditasi sekolah, dengan mengalokasikan anggaran melalui APBD untuk penyelenggaraan kegiatan tersebut, seperti penyelenggaraan Bimbingan Teknis Pengisian dan pengiriman instrumen akreditasi sekolah secara online melalui aplikasi SISPENA dan program pendampingan sekolah sasaran akreditasi.

“Program ini terbukti membantu sekolah dalam memahami instrumen Evaluasi Diri Sekolah (EDS), sehingga saat tim asesor datang melakukan visitasi, sekolah lebih siap memenuhi data yang dibutuhkan oleh asesor,” tutupnya.

Penulis : Jusman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini